Aku hanya terluka jika hati terbuka, ku tutup pun kau paksa singgah, bertamu katamu…
Segelas kopi, martabak telur, vape vanila dan kita berdua…
Tak lama…Hanya sepersekian waktu, lalu kita lupa kalau pernah ada janji di jeda canda…
Mungkin bukan kita, hanya kau yang melupa…
Sedang historinya masih utuh di seperdua kepala dan seperjuta hatiku…
Kembali lagi nanti lain waktu, kita coba bedah lagi percakapan tanpa saling melontar puji, apalagi janji…
Mungkin saja di penghujungnya kan beda cerita, barangkali kau menetap atau lagi lagi hanya singgah…
Aku hanya rapuh, belum hancur, apalagi lebur…
Pun hanya jatuh, belum sempat patah… Barangkali bila malam ini kau beri waktu, selanjutnya kan kusempatkan…
Bersabar saja, kujanjikan rasa ini layu dan mati…
Tersurat pada sukma, dari penggalan kalimat yang belum terucap…
Penulis : Friskila S.