Nah seperti judulnya, kali ini mau bahas mengenai love yourself atau mencintai diri sendiri. Sekarang ini emang lagi ramai bahas love yourself. Sebenarnya mencintai diri sendiri itu penting gak sih? Atau penting banget, hehe. Mencintai diri kita menyadari kalau diri kita seperti bunga mawar yang indah yang setiap bunga memiliki keunikan begitu juga dengan diri kita.
Mencintai diri sendiri berarti menyayangi kelebihan dan kekurangan kita. Menyayangi dalam artian menerima segala yang ada pada diri kita. Kalau mau mengubah kekurangan bisa gak sih? Di sini kita akan bahas satu persatu. Manfaat dari love yourself ini sendiri banyak banget. Kita bisa lebih bahagia, percaya diri dan gak langsung down kalau ada orang yang ngejek atau ngeremehin kita.
Kalau udah mencintai diri sendiri kita gak akan ngebandingin diri kita dengan orang lain atau bahkan menganggap Tuhan gak adil atau gak sayang sama kita. Karena pada dasarnya setiap manusia itu diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tinggal tugas kita untuk bersyukur atas apa yang ada pada diri kita, dan menjaga dan mengembangkan diri kita. Gak ada salah juga kita memperbaiki kekurangan kita. Misal dalam masalah public speaking kita itu gak oke. Kita bisa memperbaiki dengan terus berlatih dengan mengikuti lomba atau bahkan ikut pelatihan khusus public speaking.
Pentingnya untuk menyayangi diri sendiri itu agar kita lebih bersyukur dan bisa buat kita bahagia. Ya, definisi bahagia itu emang sederhana tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Gak melulu tentang barang mewah, punya kekayaan melimpah. Emang gak dipungkiri juga kalau punya kekayaan bisa buat bahagia. Tetapi itu tergantung dari sudut pandang kita. Menerima kekurangan tentunya juga bisa buat kita bahagia. Tapi menerima di sini dalam arti kita mau memperbaikinya.
Banyak standar kecantikan dan ketampanan yang sekarang menghantui kita. Kita jadi berlomba-lomba untuk mengikuti dan masuk ke dalam tren itu. Sekarang aja mempusatkan kecantikan dan ketampanan seperti aktor dan aktris pemain drama Korea. Punya kulit putih, glowing, sampai-sampai nyamuk aja seperti tergelincir pas mau gigit, hehe. Canda ya. Akibatnya kita jadi punya standar seperti itu. Kalau cantik itu harus putih. Kalau cantik itu harus glowing, dan kalau cantik itu juga harus langsing.
Baca juga : Pendidikan Tinggi vs Pandemi, Dampingan atau Musuhan?
Standar kecantikan itu membuat kita membuat nilai kita dari penampilan. Kita berasumsi kalau penampilan lebih penting dari apapun. Nah ini itu bahaya. Bisa berbahaya banget. Bisa buat kita selalu insecure. Kita bisa jauh dari bersyukur. Padahal seperti yang dibilang tadi kita itu punya keunikan tersendiri, yang orang lain ada. Tapi tergantung kita gimana mempresentasikan kepada orang lain.
Cantik atau tampan itu gak melulu soal fisik. Bisa dari akhlak yang bagus, bisa juga dari kecerdasaan seseorang. Bakat kita juga bisa buat kita menarik. Banyak hal yang sebenarnya bisa buat kita unik dan menarik. Hanya saja kitanya yang gak peka karena hanya sibuk membandingkan diri kita, untuk itu kita perlu mengenali diri kita. Untuk mengenal diri kita sendiri ya kita harus paham yang ada dalam pada diri kita seperti bakat, atau keunikan yang kita miliki.
Ibaratnya gini ya, kalau gak kenal gimana kita mau sayang, gimana kita mau cinta. Hehehe. Itu juga berlaku buat mencintai diri kita. Buat tau diri kita juga butuh proses. Misalnya dalam mengenal potensi kita. Kita gak akan bisa langsung tau semua diri kita walapun diri kita milik kita.
Banyak orang di luar sana yang gak kenal sama diri mereka sendiri, yang buat mereka gak sayang sama dirinya. Nah akibatnya bisa macam-macam. Hal yang paling gak baiknya adalah mereka tidak membiarkan dirinya untuk bahagia. Selalu membandingkan segala hal dengan orang lain. Sehingga secara tidak langsung menekan dirinya untuk menjadi orang lain, dan tentunya gak nyaman buat dirinya. Untuk mengenal diri kita ada cara yang bisa digunakan.
Cara pertama yang bisa kita lakukan adalah melihat diri kita lebih dalam. Coba perhatikan baik-baik diri kita di cermin, biarkan kita berkomunikasi dengan diri kita. Ini penting buat kita jadi percaya diri. Kalau udah percaya kita bisa lakukan apapun dan kalau udah yakin sama diri sendiri kesuksesan bisa dicapai.
Dalam berkomunikasi dengan diri, kita bisa dimulai dengan menyadari apa aja yang bisa buat kita bahagia. Misal hobi kita apa, dan yang ingin kita lakukan. Hobi banyak banget ya. Mulai dari hobi yang bisa hasilkan uang seperti jadi penulis, pengusaha, jadi bisa sekalian menghasilkan cuan.
Kemudian hobi yang bisa buat badan kita jadi sehat seperti olahraga, dan hobi-hobi yang tentunya bisa buat kita tenang seperti membaca buku atau memancing. Menyadari hal yang kita sukai bisa menjadi awal kita dalam mencintai diri sendiri dan awal untuk mengenal potensi kita.
Kedua, kita bisa lakukan dengan cara beribadah kepada-Nya. Maha Pencipta yang tentunya lebih mengenal kita dibanding diri kita sendiri. Kita bisa meminta petunjuk dengan doa. Selain bisa meningkat spiritual, ini juga bisa buat kita tenang dan juga bisa mengingatkan kita untuk selalu bersyukur.
Love yourself berarti hanya mencintai diri kita sendiri, jadi gak perlu dong kita merawat diri? Nah, konsepnya gak juga gitu ya. Justru konsep love yourself kita perlu merawat diri kita. Merawat diri mulai dari skincare, merawat diri juga termasuk mandi tiga kali sehari. Sekarang banyak treatment perawatan wajah dan badan nah itu bisa dilakukan.
Kalau kita ingin wajah glowing atau pengen diet boleh-boleh saja asal dalam masih batasan yang wajar. Batasan yang wajar di sini maksudnya kita gak lakukan dengan segala macam. Ada banyak cara yang dilakukan oleh sebagian orang, mulai dari yang tidak memberikan dampak negatif sampai hal yang berdampak buat diri. Kalau masih aman buat diri kita sah-sah saja. Cuma yang gak baik kalau pengen hasil yang cepat dan gak mau proses. Seperti pakai produk abal-abal buat glowing dalam satu hari, nah itu hasilnya instan banget kalau dipikir-pikir gak mungkin. Bisa jadi produknya memakai merkuri yang lama-lama bisa berdampak bagi kulit.
Bukan hanya produk kecantikan, tapi dalam suplemen buat kurusin badan. Kalau suplemen yang bisa berdampak buruk bagi tubuh kita, nantinya bisa menimbulkan penyakit. Nah, konsep seperti itu yang salah. Bukan hasil yang kita inginkan didapat tapi malah menimbulkan masalah baru. Padahal banyak cara yang bisa kita lakukan yang tentunya lebih aman dan malah membuat tubuh kita semakin sehat.
Sama halnya seperti hilangan lemak di tubuh itukan butuh proses. Prosesnya bisa dilakukan dengan olahraga dan diet yang benar. Semua hal kembali lagi dalam proses. Kita emang perlu bersabar dan mengikuti semua proses untuk sampai ke tujuan kita.
Terakhir yang kita butuhkan saat mulai mencintai diri kita sendiri adalah dengan memaafkan orang yang kadang kalanya suka menjatuhkan atau menjelekkan fisik kita. Kalau sudah dimaafkan, kita juga bisa tenang. Namun kalau orang yang ngejek gak berhenti-berhenti, kita emang perlu bersikap acuh tak acuh. Diemin aja orangnya. Nanti juga capek sendiri.
Kita emang kadang perlu gak mendengar orang yang sifat menjatuhkan kita. Tapi kalau sarannya membangun itu harus diterima ya, biar kitanya bisa berkembang. Kalau mau ikutin omongan orang gak bakal selesai. Karena kadang kesalahan atau kelemahan orang lain lebih terlihat oleh diri kita disbanding kelemahan diri sendiri. Jadi kita juga perlu menjaga segala tingkah laku kita. (*)
*) Opini ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi mimbaruntan.com
Penulis: Natasya