Ada sebuah cerita tentang dua insan pelakon kehidupan
Mereka laki-laki dan perempuan
Yang laki-laki itu masih belum mengkal
Tangannya tampak kecil tak kekar
Subuh hari ia membuka mata mengasah pisau torehnya
Berharap kisah pahit kelak tertoreh indah dalam sejarah
Sehabis itu ia pergi ke sekolah
Tak ada waktu untuk berkeluh-kesah
Ia tak mengenal lelah
Meski jemari lentiknya begitu saja dilepas orang tua
Yang perempuan itu kurus, rambutnya bergelombang,
Tangan-tangannya berbekas sayatan ilalang
Semua yang ad padanya tampak tak mulus dan lurus
Kiri dan kanan orang berbicara
Tentang ketidakberuntungannya
Alih-alih membantu, mereka berlomba membicarakan kesialanmya yang terbaru
Ia pernah berkeluh sampai Tubuhnya tampak akan luruh
Tapi ia masih bertahan tak runtuh
Mereka adalah 2 orang berbeda
Paruh waktu bekerja memperjuangkan hal yang sama
Tiada ayah, tiada ibu membantu
Tidak takut berjudi dengan waktu
Tangan kecil menjadi harapan
Untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan
Adik kecilku, kalian adalah pelakon tangguh, tidak berpikir kerdil tentang takdir teruslah kuat dan berhati-hati
Percaya pada kekuatan mimpi
Jangan lupa bersimpuh meminta pada-Nya berkat agar selalu berjalan selamat dengan akal sehat
Penulis : Marlina Marlin