mimbaruntan.com, Untan – Temu Pemuda Lintas Iman (Tepelima) Kalbar ke-5 mengantarkan dua puluh enam muda-mudi dari latar belakang suku, etnis, dan agama yang berbeda berkumpul dalam satu ruang, mereka berasal dari beberapa sekolah menengah atas dan perguruan tinggi di Kalimantan Barat.
Tepelima ini diinisiasi oleh Satu Dalam Perbedaan (SADAP) Indonesia dalam upaya mendorong terciptanya kedamaian di Kalbar. Rio Pratama, Ketua SADAP Indonesia menambahkan bahwa orang muda punya kapasitas dan kemampuan serta potensi yang besar dalam mengkampanyekan toleransi dan keberagaman. Oleh karenanya, Tepelima dapat dijadikan sebagai sarana belajar untuk mewujudkan hal tersebut.
“Kalbar punya sejarah konflik yang panjang, sejak pasca kemerdekaan hingga 2021 lalu. Dari konflik suku dan etnis, kemudian menjalar ke agama. Ini yang mendorong kami sebagai orang muda untuk melibatkan diri dalam terciptanya kedamaian di Kalbar itu sendiri,” terang Rio Pratama, Ketua SADAP Indonesia dalam pembukaan Tepelima Kalbar ke-5 (23/6).
Pelaksanaan Tepelima berupa camp lintas iman yang bertujuan menciptakan toleransi, keberagaman dan perdamaian bagi masyarakat khususnya orang muda itu sendiri.
Upaya untuk menggaungkan perdamaian pada orang muda lintas etnis dan agama ini telah dilakukan secara konsisten selama lima tahun berturut. Pada tahun ini tema “Healing for Peace” pun dipilih.
Maria, ketua panitia Tepelima Kalbar ke-5 mengatakan ditahun ini peserta yang mengikuti berasal dari agama Islam, Hindu, Kristen Katolik dan Protestan serta suku-suku yang ada di Kalbar.
“Kami belum memperoleh peserta dari agama Budha dan Konghucu dan akan menjadi catatan kami agar tahun mendatang teman-teman tersebut dapat terlibat, namun secara suku dan etnis terwakili dari berbagai ragam yang ada,” tuturnya.
Baca Juga: Helm Kerap Dicuri, Untak Tak Kunjung Punya Solusi
Komitmen Mendukung Terciptanya Toleransi di Kalbar
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kalbar menjadi jejaring sekaligus penyelenggara dalam kegiatan Tepelima Kalbar ke-5.
“Melihat sejarah panjang tentang konflik suku dan agama di Kalbar membuat LBH berkomitmen terus mendorong dan mendukung upaya-upaya merawat toleransi dan keberagaman, satu diantaranya dengan mendukung SADAP sebagai jejaring dalam penyelenggaraan Tepelima Kalbar ke-5 ini,” jelas Ivan Wagner Bakara, Direktur LBH Kalbar
Menurut Ivan pula, sejarah panjang konflik di Kalbar seharusnya dapat dijadikan sebuah pembelajaran dan refleksi. Membahas tentang konflik yang pernah terjadi bukan berarti bertujuan untuk mengenang luka lama melainkan untuk dijadikan sebuah pembelajaran bahwa konflik bukanlah hal yang baik serta merugikan. Oleh karenanya, jangan sampai kembali terjadi dikemudian hari.
Baca Juga: KUMHAM Goes To Campus 2023 : KUHP Punya Misi?
Yang Muda: Agen Perdamaian
Abussamah, Kepala Biro Hukum Setda Kalbar mewakili Gubernur Kalimantan Barat turut hadir dalam kegiatan Tepelima Kalbar ke-5 ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dalam terselenggaranya Tepelima Kalbar ke-5.
Ia juga menuturkan harapan melalui terciptanya Tepelima ini dapat menciptakan kerukunan dan persaudaraan antar masyarakat lintas agama dan etnis.
Menyoroti Tepelima yang diinisiasi oleh perkumpulan yang isinya adalah orang muda, ia menyatakan bahwa bahwa anak muda punya kapasitas dan kemampuan untuk meng-influence teman-teman muda lainnya untuk faham dan lebih peduli dengan toleransi dan keberagaman di Indonesia khususnya di Kalbar. Oleh karenanya, mendukung kegiatan lintas agama layaknya Tepelima harus dilakukan.
Ahmad Hasyim, Kepala Badan Kesbangpol Kota Pontianak yang mewakili Wali Kota Pontianak menegaskan bahwa kehadiran Tepelima menguatkan komitmen keberagaman di Kalimantan Barat, kerja-kerja ini dianggap membantu pekerjaan Kesbangpol.
“Secara pribadi dan kelembagaan saya mengucapkan terima kasih kepada SADAP dan penyelenggara lainnya telah menyelenggarakan kegiatan yang bertema kerukunan lintas etnis dan agama ini. Hal seperti ini seharusnya menjadi kerja-kerja kami di Kesbangpol namun juga secara pelaksanaan juga dilakukan oleh perkumpulan yang isinya anak muda sehingga patut untuk diapresiasi,” ujarnya.
Lebih jauh, memiliki visi yang sama tentang kerukunan dalam masyarakat. Ia menuturkan agar dapat bersinergi dalam berbagai hal dikemudian hari.
Press Release Temu Pemuda Lintas Iman