mimbaruntan.com, Untan – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Nasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (Untan) berkerja sama dengan Dewan Pengurus Daerah Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (DPD PPDI) Kalimantan Barat menggelar kegiatan Peduli Disabilitas yang dilaksanakan pada saat Car Free Day (CFD) di Tugu Digulis, minggu (8/12).
Baca juga: Memaknai Pulang dan Pergi, Tentang Berdamai Pada Diri Sendiri
Zamhari Abdul Hakim selaku ketua DPD PPDI menuturkan jika kegiatan pada pagi ini bertujuan untuk memberitahukan kepada khalayak umum dan juga pemerintah tentang keberadaan penyandang disabilitas.
“ Sebelumnya belum pernah melaksanakan kegiatan di lapangan terbuka kayak gini. Jadi tujuan kita untuk memberitahukan ke masyarakat umum keberadaan kita dan juga membuka mata pemerintah, oh, inilah kami, orang – orang disabilitas. Supaya untuk kedepannya teman– teman dari BEM memudahkan untuk mencari dananya,” ujarnya.
Panji Kurniaji selaku pelaksana sekaligus ketua BEM FISIP Untan mengungkapkan jika kegiatan outdoor seperti ini merupakan kali pertama dilakukan untuk memperingati Hari Disabilitas Nasional.
“Para difabel itu tiap tahunnya dalam memperingati hari disabilitas nasional selalu didalam ruangan. Inginnya PPDI itu adanya suatu konsep diluar. Maka dari itu beliau mengajak dari BEM FISIP untuk kolaborasi dan konsep kegiatannya itu dari BEM FISIP sendiri,” katanya.
Ia juga menambahkan jika pada acara ini mereka juga mengadakan lomba kecil–kecilan bertujuan untuk menghibur anak–anak penyandang disabilitas.
“Acara intinya pada hari ini tu, kita lebih kepada memberikan hiburan ke anak–anak Difabel yang hari ini berkumpul itu dari anak–anak SDLB dan tingkat atasnya kita mengadakan lomba kecil – kecilan seperti lomba mewarnai dan melukis. Kita ingin juga memberikan hiburan bagi mereka sekaligus refreshing di luar ruangan di hari car free day juga,” ujarnya.
Baca juga: DPM FH Untan Adakan Kelas Legislasi (Perss Release)
Heni, salah satu orang tua dari anak penyandang disabilitas berharap jika dengan adanya kegiatan ini sebagai titik awal untuk mengenalkan ke khalayak umum tentang dunia inklusi.
“Harapannya sih mudah – mudahan ini sebagai titik awal supaya dunia inklusi itu makin dikenal sama khalayak umum. Dan lebih bisa menerimalah keadaan bahwa ada teman – teman yang memang bukan untuk dikasiani tapi di beri kesempatan,” ungkapnya.
Penulis : Dewi Ratna J
Editor : Julio Silitonga