Merah dan putih berkibar di sepanjang jalan raya, dibentang diudara, berdiri gagah di puncak tertinggi pegunungan dan bukit
Mereka berkata negeri ini tengah bersuka cita,
Mereka berkata merah darah telah terbayar dengan indah
Wajah-wajah berseri milik tuan dan puan petinggi begitu menikmati
Wajar saja, bukan mereka yang berkeringat dan mati
Sementara jauh dari keramaian istana,
Baca juga : Refleksi Negeri
Saudaraku resah menjaga hutannya, gelisah menjaga lautannya
Sembari buruh-buruh masih sering menangis tersedu di dekat sana
Lalu tuanku, siapakah yang menjajah mereka?
Dongeng tentang kail dan jala masih tuanku ceritakan pada negeri tetangga
Kemudian mereka berdatangan memilih oleh-oleh untuk dibawa pulang
Meski Jepang dan Belanda telah lama pulang, saudaraku masih berjuang
Lalu masihkah tuanku berkata merdeka adalah milik kita?
Penulis : M