Ceritakan rasa sakit itu, ya Um
Ketika sebilah pisau menembus kulitmu
Ketika tangan dingin entah siapa merogoh isi perutmu
Menarikku keluar dari semesta yang kau ciptakan
Sungguh, ya Um
Jika jadi kau aku tak mungkin mampu
Kau yang meniupkan jiwa ke tubuhku
Atas kehendakmu aku hidup
Hingga waktu memberiku akal
Mengajariku cara untuk menyakitimu
Dan kau menangis sendirian di dalam kamar
Sambil menahan agar kutukan itu tidak keluar dari lisanmu
Baca Juga: Bersama AMESA, Mendukung Kualitas Perkembangan Lokal
Aku sungguh seorang pendosa
Memperbudak Tuhanku sendiri
Kedua tanganmu terus terangkat
Memohon segelas susu yang lantas kumuntahkan
Akan kemana aku saat kau pergi nanti
Aku ingin ikut bersamamu
Masih ingin ditimang, bisakah?
Kembali diasuh detak jantungmu
Tapi pertanyaannya masih pantaskah
Atas dosa-dosa yang telah ku perbuat
Masih pantaskah aku berada dalam kasihmu
Masih pantaskah aku dianggap ciptaanmu
Baca Juga: Harmoni Senja Persahabatan
Maka ceritakan surga itu, ya Um
Kata orang ia ada padamu
Jika benar maka akulah orang pertama yang memasukinya
Dan orang pertama juga yang dijauhkan darinya
Penulis: Ibnu