mimbaruntan.com, Untan- Terkait dugaan praktik pungutan liar (pungli) parkir yang terjadi di sekitar area gedung perpustakaan Untan beberapa waktu lalu, oknum yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut memberikan klarifikasi, Senin (15/6).
Oknum yang juga merupakan pihak keamanan rektorat Untan tersebut memberikan klarifikasi dengan menyambangi Sekretariat Redaksi mimbaruntan.com. Hal ini dilakukan setelah berita “Dugaan Praktik Pungli Parkir Terjadi di Lingkungan Untan” terbit.
Ivan Tupani, oknum yang ada dalam video dugaan praktik pungli tersebut dan sekaligus wakil komandan pihak keamanan rektorat menyampaikan bahwa adanya pemungutan biaya parkir hanya sekali dilakukan. “Plangnya ditutup, karena pak rektor pun menganggap ini musim Covid, itu hanya sekali kami lakukan, hanya hari Rabu itu saja. Perintah dari pak rektor sih belum untuk dibuka, intinya kan karena mahasiswa pun belum aktif,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa hal itu dilakukan karena kesal pada pihak-pihak yang tidak mengindahkan adanya plang larangan aktivitas di area sekitar perpustakaan Untan di masa pandemi Covid-19. “Saya berani sumpah hanya satu hari itu, karena merasa kesal kok rame benar, sudah dikasi plang. Kami sakit hati udah diusir kok masuk lagi, keramaian dilarang, malah kami yang dimarah, kerja kok dak disiplin,” tuturnya.
“Plang penutupan taman tidak diindahkan begitu, sampai orang yang sudah saya usir motor itu kok ngulang sampai dua kali di dalam situ. Sebenarnya die (mahasiswa bersangkutan-red) baru ini kena, karena ada yang ngulang selain die ni, sebenarnya masyarakat bukan mahasiswa. Selama ini kalau emang kamek parkir kalau dibilang mahasiswa dak pernah kok kamek mau parkir mau endak, emang tidak pernah ada parkir, memang gratis,” tambahnya.
Selain itu, hal tersebut juga dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pihak yang tidak mengindahkan plang larangan tersebut. “Macam mahasiswa sih kami ngerti lah, kami melakukan penarikan uang parkir juga untuk memberikan efek jera, karena orang itu sudah dua kali masuk disitu, sudah dikasi tau kok masih ngulang. Kami hafal betul motornya. Kami juga menarik parkir wajar seribu dua ribu,” ungkapnya.
Atas kejadian tersebut Ivan dan pihaknya mengaku salah serta sudah melakukan permintaan maaf. “Kesalahan kami, kami ngaku salah, mungkin dengan cara ini. Kami sudah melakukan berbagai cara. Kami jalankan tugas, kami juga meminta maaf, dan sudah melakukan permintaan maaf kepada atasan, serta kami mau dikasi entah SP atau mungkin pemberhentian,” katanya.
Reporter: Rizky dan Hafidh
Penulis: Nia
Editor: Nurul R.