mimbaruntan.com, Untan- Dugaan praktik pungutan liar (pungli) biaya parkir terjadi di lingkungan Universitas Tanjungpura (Untan), tepatnya di sekitar area parkir Gedung Perpustakaan Untan, Rabu (10/6) sore. Dugaan praktik pungli tersebut dialami dua mahasiswa Untan RD dan SW.
RD yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini mengatakan, ia dan SW mahasiswa Fakultas Hukum (FH), saat itu hendak berolahraga di area kampus dan memarkirkan sepeda motor di halaman gedung yang terdapat plang “Parkir Gratis”. Namun, usai berolahraga, mereka kemudian didatangi oleh oknum yang meminta biaya parkir.
Hal tersebut sontak membuat RD berinisiatif merekam kejadian itu dengan handphone miliknya. Dalam rekaman video berdurasi 48 detik tersebut, terlihat seorang pria menggunakan kaus security dan seorang pria lainnya berbaju merah. Mereka meminta RD dan SW membayar biaya parkir dengan alasan bahwa jam akademik sudah berakhir dan harus membayar biaya parkir. Hingga kini rekaman tersebut telah tersebar di beberapa kalangan mahasiswa Untan.
“Saya sebenarnya tidak masalah dengan uang seribu dua ribu. Di situ juga ada tulisan plang gede parkir gratis, dan juga tidak ada pemberitahuan dari universitas terhadap pengelolaan lahan parkir. Selain itu alasan mereka (oknum-red) supaya kami jera, biar tidak masuk ke sana. Seharusnya jika ingin memberikan larangan harus dari awal, ini udah rame dan mau pulang justru dimintai uang parkir,” kata RD.
RD juga menyayangkan hal tersebut terjadi di lingkungan kampus. “Rasanya tidak etis sekali, sangat disayangkan dan bisa mencoreng nama kampus, karena yang masuk di sana bukan hanya mahasiswa Untan tetapi juga masyarakat umum. Jadi tidak bisa kita biarkan begitu saja,” tambahnya.
Baca juga:Maraknya #WisudaLDR2020 Challenge, Apa Kata Mahasiswa Untan?
Sementara itu, SW juga sempat bingung sebab masih ada oknum yang meminta biaya parkir di area yang terdapat plang bertuliskan parkir gratis. “Saya dan teman saya parkir di area yang ada tulisan plang parkir gratis, tapi kok ada oknum yang minta uang parkir. Teman saya tanya itu kan gratis, lalu orangnya bilang harus bayar karena jamnya sudah habis dan kami bingung,” katanya ketika diwawancarai via Whatsapp, Kamis (11/6).
“Saya bayar seribu karena mukanya udah gak enak banget, orang yang badannya besar ngotot harus bayar dan yang pakai baju security bilang bakal cabut plang tersebut. Kami bilang akan melaporkannya kepada rektor, mereka jawab ‘yaudah bilang aja’,” tambahnya.
Tanggapan Pihak Kampus
Menanggapi adanya dugaan praktik pungli biaya parkir ini, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Perpustakaan Untan Abbdurahman angkat bicara. Dia mengatakan, selama ini sudah tidak diberlakukan lagi pemungutan uang parkir sejak keputusan dari rektor.
“Semenjak rektor menerapkan semua di lingkungan ini gratis di perpustakaan, maka kita dari pihak perpustakaan sama-sama menaati peraturan dari bapak rektor. Sebelumnya ada dulu khusus hari Senin sampai Jumat, tapi karena rektor menghimbau tidak ada parkir lagi untuk mahasiswa (digratiskan) maka kita mengikuti aturan dari bapak rektor,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/6).
Dia menambahkan bahwa oknum yang ada di video tersebut salah satunya merupakan petugas keamanan di rektorat. “Yang saya nampak (dari video-red) orang yang saya kenal satpam dari rektorat, namanya saya lupa. Kemungkinan Sabtu Minggu diberi ijin mengatur, mengawasi, melindungi parkir disini, kemungkinan, saya tidak tahu,” ujarnya.
“Hubungi pihak rektorat, bisa komplain langsung kepada wakil rektor 3 boleh, lebih baik begitu. Ditanyakan kepada satpamnya kenapa di pungut apakah ada aturannya, kalau ada aturan minta suratnya, hitam di atas putih bahwa hari Sabtu Minggu bapak boleh ngambil parkir, sekarang harus lebih jelas, minta suratnya kalau tidak ada berarti ngade-ngade bisa dilaporkan ke rektorat,” imbuhnya.
Di sisi lain, Agus Mirza Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Untan mengatakan, belum ada penetapan biaya parkir di semua unit Untan. “Tidak ada aturannya, tapi semua kampus di lingkungan Untan, parkirnya gratis buat mahasiswa. Kalau perpustakaan Untan itu setahu saya memang ada menarik biaya parkir tapi ndak resmi, pernah dilarang oleh rektor sebelumnya, Prof. Thamrin. Berarti mereka melakukannya lagi, boleh dilaporkan ke Untan,” kata Agus melalui pesan Whatsapp, Jumat (12/6).
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sudah menyampaikan adanya kabar dugaan pungli biaya parkir tersebut kepada Wakil Rektor 3 agar dapat ditangani lebih lanjut. “Insyaallah Senin saya sampaikan ke pimpinan, saya sudah Japri (chatting atau mengirim pesan jalur pribadi- red) WR 3,” tambahnya.
Reporter: Nia dan Rizky Arif
Penulis: Nia
Editor: Nurul R.