mimbaruntan.com, Untan- Pemberlakuan sistem belajar jarak jauh atau kuliah online di Universitas Tanjungpura (Untan) menuai tanggapan dari mahasiswa. Fikri Harits Dien Saragih, mahasiswa Fakultas Teknik Angkatan 2019 mengaku bahwa pelaksanaan kuliah online membuat perasaannya campur aduk, Rabu (8/7).
“Awalnya senang plus bingung karena belum tau dan belum pernah kuliah online. Kelebihannya kuliah online yaitu kita bisa kuliah di rumah dan terjaga dari Covid-19. Kelemahannya ya cukup banyak seperti penyampaian materi yang gak semua bisa nangkap, jaringan yang gak semua kota sama cepatnya dan bisa jadi ada yang nge-lag,” jelasnya saat diwawancarai melalui obrolan Whatsapp.
Ia menginginkan sistem penyampaian materi dikemas lebih menarik, tidak hanya sekedar memberi bacaan bahan ajar, kemudian dipelajari secara mandiri dan diberikan tugas. “Harapan saya untuk kuliah online ini lebih ke penyampaian materi mungkin ya ga cuma kasi materi terus kita yang baca sendiri lalu langsung diberi soal. Kemudian saya juga berharap pandemi ini segera berakhir dan kami dapat masuk kuliah lagi,” tambah Fikri.
Gilang Ridho Ananto, mahasiswa Fakultas Teknik Angkatan 2018 merasa bahwa perkuliahan daring memberikan dampak positif dan negatif terhadap perkembangan keilmuan mahasiswa.
“Tentu semua menjadi lebih praktis karena bisa dilakukan dari jarak jauh. Selain itu juga, peran IPTEK menjadi sangat berpengaruh. Namun ada pula kekurangannya, yaitu jangkauannya belum merata, sehingga tidak semua mahasiswa bisa merasakannya,” ujarnya.
Baca Juga: Tak Sedikit Mahasiswa Keberatan Kuliah Online
Ia berharap pemerataan sistem kuliah online harus dipersiapkan secara matang dan menyeluruh. “Harus ada pemerataan terhadap kuliah online ini ke depannya. Semua pihak harus dipersiapkan, baik tenaga pengajar, mahasiswa, dan sebagainya. Jangan hanya absen yang diberikan, namun penjelasannya juga harus turut serta.”
“Mahasiswa memang dituntut memecahkan masalah sendiri. Namun, tetap butuh bimbingan. Begitu pula untuk mahasiswa, kita harus siap terhadap metode pembelajaran yang baru,” tutupnya.
Penulis : Yosi Rima Riana dan Dedy Aryuwanda
Editor : Mara