Restiana Purwaningrum
mimbaruntan.com, Pontianak–Setelah Ujian Tengah Semester (UTS) yang diselenggarakan di Fakultas Hukum (FH) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, proses pembelajaran kurang efektif. Hal tersebut dikeluhkan oleh mahasiswa yang merasa proses pembelajaran mereka yang akan tertinggal.
Karina, salah satu Maba FH mengungkapkan, bahwa selama seminggu setelah UTS banyak dosen yang belum masuk mengajar. “Pas seminggu setelah UTS ni, memang ndak efektif karena ada beberapa dosen yang ndak hadir mengajar. Kalau ndak salah, waktu itu cuma tiga mata kuliah aja yang ada dosennya,” keluhnya, Jumat (9/5).
Ketidakefektifan ini, juga berdampak pada pembelajaran mahasiswa. Meskipun mahasiswa memang dituntut harus mandiri, namun hal demikian menyebabkan materi tidak tersalurkan dengan baik. “Yang sangat berdampak tu pembelajarannya. Kadang-kadang banyak materi yang keteteran, emang sih mahasiswa harus mandiri kalau ndk ada dosen cari sendiri, tapi ya terkadang ndak sepaham dengan penjelasan dosen,”tambahnya.
Hal tersebut juga diutarakan oleh seorang mahasiswa yang tidak ingin disebutkan namanya. Menurutnya ketidakefektifan tersebut lebih kepada kelas yang diajar lebih dari satu dosen yakni dosen dan asistennya. “Selama satu minggu kuliah, yang efektif dosennya ada semua itu cuma hari senin dan selasa. Setelah itu ya bolong-bolong, apalagi kelas yang dosen nya ada dua. Asisten dosen nya lama masuk,” ungkapnya saat ditemui di sekretariat LPM Untan.
Begitulah kenyataan terjadi di Fakultas yang telah berakreditasi A. Selanjutnya, mahasiswa berharap, supaya pembelajaran di kampus segera berjalan dengan efektif, mengingat Ujian Akhir Semester (UAS) juga tidak lama lagi.