mimbaruntan.com, Untan — Dosen Fakultas Pertanian (Faperta) mengajak masyarakat Desa Sungai Nipah, Kabupaten Mempawah untuk mengoptimalkan pengelolaan lahan gambut. Mereka membentuk kelompok budidaya ikan dan mengedukasi masyarakat untuk merevitalisasi ekonomi dengan memanfaatkan lahan tersebut..
Berdasarkan dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG) Kalbar tahun 2016, Provinsi Kalbar memiliki 14 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) dengan luas 2,8 juta ha. Potensi lahan gambut yang cukup besar ini sampai sekarang masih belum banyak dimanfaatkan khusunya untuk sektor perikanan.
Hal ini diakui oleh Radian selaku dekan Fakultas Pertanian (Faperta), menurutnya lahan gambut yang ada belum dimanfaatkan oleh masyarakat secara optimal. “Tentu selama ini masyarakat yang menggunakan gambut kalo ndak kite berdayakan mereka kehilangan mata pencarian. Oleh karena itu, agar mereka tetap menggunakan gambut kite mancarikan usaha-usaha seperti ikan nih kan yang memang potensi”, katanya. (4/11).
Kepala Desa Sungai Nipah Rajali bersyukur dengan datangnya kehadiran dosen Faperta. Ia mendukung secara penuh program yang ditawarkan, sebab program tersebut mengarah kepada proses pendidikan masyarakat untuk merevitalisasi ekonomi dengan memanfaatkan lahan gambut secara langsung. “Saya selaku kepala desa pasti merespon baik, karena saya pikir ini sebuah peluang kesempatan kepada masyarakat sekaligus dapat ilmu pendidikannya dan juga penerapan langsung dimasyarakat”, pungkasnya.
Ilham, selaku warga Sungai Nipah merasa langsung dampak yang kegiatan tersebut. Ia bersama teman-teman disarankan kepala desa membuat kelompok Petani Ikan untuk membudidayakan ikan lele Dumbo. “Ilmu kite dapat, informasi kite dapat macam mane pelihara ikan tuh, sudah bise kite tau dah carenye”, jelasnya.
Penulis : Suryansyah
Editor : Umi