mimbaruntan.com, Untan – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Internasional yang jatuh setiap tanggal 9 September 2017, Lembaga Gemawan bekerjasama dengan Transparancy International (TI), SAKSI, Sekolah Anti Korupsi (SAKTI), Justitia Club menyelenggarakan Pekan Anti Korupsi 2017. Adapun satu di antara kegiatan tersebut adalah Mini Konser “Suara Generasi Antikorupsi” yang bertempat di Canopy Center, Sabtu (9/12).
Sri Haryanti, selaku Kepala Sekolah Anti Korupsi sekaligus narasumber dalam kegiatan ini menyatakan bahwa korupsi tak hanya merugikan Negara saja, melainkan merugikan seluruh masyarakat di dalam Negara tersebut. “Kalau tentang Korupsi, mungkin ada yang salah persepsi tentang korupsi yang katanya hanya menimbulkan kerugian untuk negara saja, padahal korupsi itu memiliki banyak bentuk, seperti contohnya suap, itu termasuk dalam korupsi karena merugikan orang lain”, ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa korupsi itu bisa terjadi karena ada kesempatan serta kurangnya pengawasan serta usaha – usaha untuk mengurangi kasus tersebut. “Memang jika dikatakan kasus korupsi itu hilang 100% tidak akan 100% hilang, tetapi usaha untuk mengurangi masalah tersebut tidak dilakukan. Oleh karena itu, usaha – usaha untuk mengurangi kasus tersebut harus tetap di terus di lakukan untuk mengurangi permasalahan korupsi yang ada”, tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Nizar Hartadi selaku Angkatan Perubahan yang dibentuk KPK bahwa hal yang menyebabkan banyaknya kasus korupsi sulit diungkapkan karena banyak orang baik yang diam.. “Makanya kita sebagai generasi muda, generasi bangsa tidak hanya diam tetapi harus mencegah ataupun mengurangi budaya korupsi ini, contoh kecilnya ngaret, seperti itu”, tutupnya.
Penulis : Julio
Editor : Sekar A.M.