mimbaruntan.com, Untan– Rumah Sakit Untan bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Barat membuka rumah oksigen. hal ini dilakukan untuk memberikan layanan kesehatan secara gratis kepada pemadam kebakaran serta masyarakat Pontianak dan sekitarnya, Minggu (22/09).
Eka Ardiani Putri, MARS. Wakil direktur pelayanan medis RS Untan mengatakan bahwa masyarakat bisa mendapat pelayanan kesehatan secara gratis. “Kami memberikan pelayanan diantaranya oksigen secara gratis, nebulisasi atau terapi uap, bilas mata dan bilas hidung untuk masyarakat yang terdampak asap serta para pekerja yang bertugas di lapangan di titik api yang menderita gangguan pernapasan,“ ungkapnya ketika ditemui di RS Untan.
Baca juga: Pria Di Balik Kabut Asap
Eka yang juga selaku dosen fakultas kedokteran Untan menambahkan bahwa, rumah oksigen melayani masyarakat yang membutuhkan sampai musibah kabut asap mereda. “Layanan ini kami buka sejak jumat kemarin tanggal 20 september 2019 dan ini terbuka untuk umum. Layanan ini terbuka secara gratis sampai bencana kabut asap ini mereda. Untuk jumlah tenaga kesehatan sendiri ada 10 dari ACT dan 10 dari RS Untan,” tambahnya.
Hendra Iskandar, Branch Manager ACT yang ditemui di tempat serupa, menjelaskan bahwa rumah oksigen ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan bantuan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh ACT Kalimantan Barat untuk cabang Pontianak. “Sudah beberapa tempat kita lakukan, pertama kita lakukan di jalan Pintasan di SDN 33 Pontianak Utara dan kemarin kita juga melakukan kegiatan di kantor BPBD provinsi Kalimantan Barat kepada teman-teman yang bekerja di lapangan,” jelasnya.
Baca juga: OTT Kalimantan Barat, Bupati Bengkayang Ikut Terjaring
Hendri berharap rumah oksigen yang baru dilaunching ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang mengalami gangguan pernapasan. “Diharapkan rumah oksigen ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kalimantan Barat dan Sekitarnya dan juga kepada teman-teman kita yang melakukan pemadaman lahan terbakar. Dimana teman-teman kita mengalami ganguan pernapasan,” harapnya.
Penulis : Mita A.
Editor : D.A. Fauziah