mimbaruntan.com, Untan – Lapangan pekerjaan yang tidak akan pernah habis adalah menulis. Hal ini dikatakan oleh Nur Iskandar penulis Buku Sultan Hamid II yang menjadi pembicara dalam kegiatan Dialog Komunitas Bahasa dan Sastra Bagi Masyarakat se-Kalimantan Barat.
Dalam dialog kali ini membahas tentang Proses Kreatif Penulisan Biografi. Kegiatan yang berlangsung di Balai Bahasa Kalimantan Barat, Senin (25/7) dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa serta guru.
Dedy selaku pengamat di Balai Bahasa serta penyelenggara kegiatan tersebut mengatakan kegiatan ini untuk membangun literasi di Kalimantan Barat agar semua orang dapat terinspirasi dan memetik ilmu dari pemateri yang dihadirkan. “Dapat menginspirasi dirinya dan orang lain untuk menulis dan menulis,” ungkapnya.
Ia menambahkan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi gerakan yang masif dan memiliki efek yang besar untuk membangkitkan gairah membaca dan menulis di Kalimantan Barat. “Kita berharap mungkin ada teman-teman yang menulis biografi secara mandiri tentang tokoh-tokoh Kalbar yang dapat menginspirasi,” jelasnya. “Dari Balai Bahasa akan memfasilitasi karya-karya yang dibuat,” tambahnya.
Menurut pengamatan Dedy, saat ini masih sedikit sekali penulis di Kalbar yang menulis biografi orang hebat di Kalbar. “Kita bisa melihat, tokoh-tokoh Dayak misalnya dapat dijadikan materi untuk menulis biografi,” ujarnya.
Dedy mengharapkan semua kalangan khususnya masyarakat Kalbar semakin sadar untuk melakukan perubahan dalam hal ini adalah literasi. “Membaca membaca dan membaca, menulis menulis dan menulis. Karena menulis sebenarnya membaca, semakin banyak membaca maka akan semakin bagus tulisannya,” tuturnya.
Kegiatan ini sangat direspon baik oleh semua peserta. Adi misalnya, pelajar dari SMA N 2 Pontianak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. “Ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kreativitas baru,” ujar pelajar kelas XII ini.
“Ilmu yang saya dapatkan hari ini terutama yang disampaikan Bang Nur Iskandar akan dibagikan kepada teman-teman yang tidak ikut
Penulis : Isa Oktaviani
Editor : Dadang