mimbaruntan.com, Untan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Untan menggelar forum Diskusi Keluarga Mahasiswa (DKM). Kegiatan ini diperuntukkan bagi warga FMIPA yang ingin menyampaikan aspirasi secara langsung kepada BEM sekaligus menanggapi isu internal yang ada di FMIPA Untan, Selasa (12/12).
Iwan Kuncoro selaku Presiden Mahasiswa (Presma) FMIPA mengungkapkan Forum Diskusi yang dilaksanakan di ruang H3.1 FMIPA ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dengan berdiskusi bersama warga FMIPA. Kemudian hasil dari diskusi tersebut akan diaplikasikan oleh BEM dalam menyelesaikan masalah internal.
“Tujuan diadakannya DKM ini untuk menyerap aspirasi dari warga MIPA dan juga mencari solusi permasalahan internal di lingkungan MIPA, kemudian kita minta tawaran solusi yang diberikan dari mahasiswa MIPA itu seperti apa, yang mana itu nantinya akan bisa diaplikasikan oleh BEM,” ungkapnya.
Adapun permasalahan yang menjadi pokok bahasan dalam diskusi ini adalah belum terbentuknya SOP (Standard Operational Procedure) terkait kegiatan kemahasiswaan. Menurutnya, hal ini disebabkan karena adanya transisi atau pergantian pimpinan Dekanat FMIPA. “Memang diprioritaskan kepada SOP karena permasalahan-permasalahan yang lainnya seperti kegiatan kemahasiswaan, maupun pemakaian sarana dan prasarana kampus semuanya sudah tercantum di dalam SOP,” tambah Iwan.
Kegiatan DKM ini juga disambut positif oleh Hanafi Afriza selaku ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Hanafi mengatakan bahwa permasalah di lingkungan MIPA adalah masalah bersama, bukan hanya masalah BEM, DPM semata. “Jadi dengan adanya DKM ini BEM menerima setiap saran dan kritik untuk kemajuan MIPA kedepan, dan dapat meningkatkan harmonisasi antara BEM dan lembaga di FMIPA”.
Hanafi berharap pimpinan fakultas dapat mempertimbangkan hasil yang didapat pada DKM ini serta tidak mengambil keputusan secara sepihak. Salah satunya dalam mengeluarkan keputusan dengan tidak di luar dari pembahasan SOP yang telah dirumuskan oleh pihak mahasiswa dan dosen. “Untuk birokrat diharapkan mohon jangan mengambil keputusan sendiri, artinya jangan semena-mena dari birokrasi mengeluarkan keputusan diluar Pembahasan SOP yang sedang dibuat oleh pihak mahasiswa dan dosen,” harapnya.
Penulis : Tysa Prastyaningtias
Editor : Adi R.