mimbaruntan.com, Untan- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tanjungpura (Untan) telah menggelar Forum Diskusi bertajuk “Menakar Kebijakan Dalam Memfasilitasi Proses Pembelajaran Mahasiswa dimasa Pandemi Covid-19” bersama Rektor Untan beserta jajarannya, pada Selasa, (12/5) via aplikasi Google Meet. Diskusi tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa Untan.
Diskusi ini dilaksanakan untuk menyikapi banyaknya aspirasi dan keluhan Mahasiswa Untan terkait kebijakan kampus ditengah pandemi Covid-19. Adapun tiga poin yang dibahas dalam diskusi tersebut ialah mengenai penundaan waktu wisuda, Virtual Private Network (VPN) yang disediakan oleh pihak Untan untuk menunjang proses perkuliahan daring namun sulit diakses, dan permintaan pemotongan untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar lima puluh persen.
“Kami dari mahasiswa mengajukan keringanan serta pemotongan UKT sebesar 50% untuk seluruh mahasiswa baik itu reguler A dan juga reguler B, serta untuk mahasiswa UKT 1 hingga UKT 5, agar semua bisa ikut merasakan secara langsung kebijakan yang diambil oleh pihak kampus beserta jajarannya,” ujar Kaharudin selaku Presiden mahasiswa (Presma) Untan kepada Garuda Wiko.
Baca juga:Wisuda Mahasiswa Untan Ditunda, Rektor Rancang Dua Skenario
“Yang lebih dominan terkait permasalahan ekonomi saat pandemi ini, kita ingin pimpinan yang ada di kampus untuk dapat mengambil suatu kebijakan yang diharapkan dapat membantu menangani permasalahan ini secara serius agar dapat meringankan beban mahasiswa,” tambahnya saat diskusi berlangsung.
Menanggapi permasalahan VPN yang sulit untuk diakses, Garuda mengatakan bahwa kendala tersebut juga dialami oleh dosen yang mengajar.
“Untuk Kuota (VPN), koneksinya dulu, kita akan bekerjasama dengan pengelola provider, mudah- mudahan pengelola provider ini memiliki teknologi yang sedemikian rupa sehingga dapat lebih baik dari pada yang sekarang,” jelasnya.
Sedangkan dalam menanggapi permintaan mahasiswa tersebut, ia mengatakan bahwa perihal penurunan UKT serta fasilitas sistem kuliah daring masih akan dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Baca juga:Surat Terbuka Untuk Rektor Untan
“Contoh mahasiswa yang tidak ada lagi perkuliahan tinggal sidang skripsi misalnya, nah bagaimana UKT nya nanti akan kita pertimbangkan, sekarang kita dalam tahap mengoleksi data, jika memang mahasiswa itu tinggal ujian saja ya bisa dipertimbangkan,” terangnya.
Diakhir diskusi, Garuda mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa atas aspirasi yang disampaikan yang kemudian ditampung untuk dibawa kedalam rapat rektorat.
“Nanti (persoalan ini) akan kita rumuskan dan kita bahas didalam rapat,” pungkas Garuda.
Penulis: Mara
Editor: Nurul R.