mimbaruntan.com, Untan- Berawal dari diskusi ringan tentang kebakaran hutan dan lahan, mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Untan melakukan pembagian 300 masker bagi pengendara di Area lampu merah Bundaran Digulis Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Senin, (16/09).
Dian Sumella Utami salah satu Mahasiswa HI 2017 menceritakan bahwa aksi yang mereka lakukan diawali dari diskusi sembari menunggu pergantian jam mata kuliah.
”Awalnya kita ngebahas mengenai kabut asap makin tebal terus, lalu ngomongin tentang kebakaran hutan, tanah gambut dan lain-lain kan. Terus salah satu teman kami bilang mending bagi-bagi masker. Jangan cuman bisa protes-protes terus tapi tidak ada aksi”, jelasnya bersemangat.
Ia menambahkan, aksi ini juga dilakukan untuk menjawab pertanyaan mahasiswa sebagai agent of change. “Mahasiswa sebagai agent of change gak boleh diam saja, gak cuman nugas tapi juga harus ada aksi konkrit yang masih bisa dilakukan oleh masyarakat,” tambahnya.
Baca juga: Pria Di Balik Kabut Asap
Inisiatif mengumpulkan uang lima ribu rupiah perorang untuk membeli masker ini disambut baik oleh rekan sesamanya, sehingga saat ditanya mengenai kesulitan pengumpulan dana, Mella mengatakan bahwa teman-teman sekelasnya sudah sadar jadi tidak ada kesulitan yang berarti.
“Gak ada kesulitan, budak-budak di kelas sudah sadar dengan hal tersebut. Jadi saat diminta patungan mau jak bahkan pada ketagihan. Mereka bilang kegiatan kayak gini tu asyik,” ungkapnya.
Hendra Ramdani salah satu peserta yang ikut aksi bagi-bagi masker mengungkapkan aksi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Pontianak. Masyarakat juga antusias dengan kegiatan tersebut.
“Kegiatannya bermanfaat sekali untuk masyarakat Pontianak. Masyarakat juga antusias dengan hal ini, bahkan ada yang minta dua minta tiga masker,” tuturnya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.
Hardi Alunaza SD, salah satu dosen di prodi HI FISIP Untan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan aksi nyata yang bisa dilakukan mahasiswa ditengah jadwal kuliah yang masih padat. “Kegiatan bagi-bagi masker yang dilaksanakan oleh mahasiswa HI FISIP Untan merupakan bentuk empati terhadap apa yang sedang dialami oleh masyarakat di Kalimantan Barat saat ini. Mengingat mahasiswa tidak dapat terjun langsung untuk memadamkan api karena aktivitas perkuliahan yang masih padat, jadi kegiatan bagi-bagi masker ini adalah bentuk aksi nyata dan kepedulian yang sederhana yang dapat meringankan beban masyarakat,” tuturnya.
Hardi berharap agar mahasiswa tetap menjaga kesehatan dan tidak menyebar isu-isu negatif terhadap permasalahan ini. “Kepada para mahasiswa juga harus menjaga kesehatan dan tidak perlu menyebar isu negatif terkait musibah ini. Mari bersama mengambil aksi nyata agar musibah ini dapat kita lalui dengan baik. Semoga kegiatan bagi-bagi maskernya akan terus berlanjut. Berikan aksi sebagai tanda peduli dan mencintai negeri ini,” tutupnya.
Penulis: Mita A
Editor: Imam F K J