mimbaruntan.com, Untan – Era yang semakin maju dengan mudahnya mengakses internet dan ditambah dengan sistem komputerisasi membuat pemetaan menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh wilayah atau desa.
Kegunaan pemetaan akan memudahkan meengakses informasi suatu wilayah secara akurat. Dengan pemetaan juga dapat membuat masyarkat lebih mandiri untuk pengelolaan pemetaan daerahnya.
Namun, saat ini masyarakat masih banyak yang belum mampu menbuatnya sendiri, untuk itu Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak bersama Lembaga Gemawan dan Swandiri Institute menggelar Workshop Open Data Spasial dan Tata Ruang Desa di Kantor Swandiri Institute Jalan dr Wahidin Sudirohusodo, Gg Silva Jaya, Rabu (11/5/2016).
Laily Khainur selaku Direktur Lembaga Gemanwan mengatakan bahwa mandat utama open data adalah pemerintah tetapi Kualitas data di Indonesia masih menjadi persoalan, terutama spasial.
“Di era keterbukaan informasi publik, open data spasial menjadi ‘makanan empuk’ bagi setiap Non Government Organization (NGO) pemerhati lingkungan karena banyak sekali data tumpang tindih lahan,” ucapnya.
Karena hal tersebut, peran jurnalis sangat dibutuhkan untuk mensinergikan dalam pengawalan pemetaan tata ruang desa serta masyarkat desa bisa memahami pentingnya pemetaan tersebut.
Ia berharap kedepannya bisa memberikan sosialisasi kepada masyarkat mengenai pemetaan desa.
Penulis : Isa Oktaviani
Editor : Dadang Ms.