mimbaruntan.com, Untan – Aliansi Organisasi Pencinta Alam Kalbar menggelar aksi solidaritas di Bundaran Tugu Digulis Pontianak, Minggu (29/1). Aksi ini sebagai bentuk sikap atas isu yang beredar di kalangan masyarakat dan media sosial terkait tanda pagar MapalaPembunuh yang bermula dari meninggalnya peserta The Great Camping Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) UNISI Univesitas Islam Indonesia Yogyakarta. Aksi solidaritas ini juga untuk merubah paradigma masyarakat tentang Organisasi Pencinta Alam.
Cintya selaku koordinator lapangan aksi menegaskan, mereka menolak isu yang menyebar di media bahwa pendidikan Mapala adalah pembunuh. ”Bahwasanya pendidikan pencinta alam itu adalah pembunuh, itu yang kami sikapi pernyataan tegas kami menolak, menolak isu yang sedang berkembang di media sekarang,” tegasnya, Minggu (29/1).
”Kami dididik keras tapi bukan dengan kekerasan, itu yang mesti digaris bawahi, kami dididik di alam, otomatis kami semua harus punya persiapan sebelum turun ke lapangan, dari manajemen awal sampai akhir, apa-apa yang harus kami siapkan, kemudian kondisi fisik dan stamina kami harus dipersiapkan, semua harus memungkinkan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Pendidikan Dasar (Diksar) di Mapala tergantung Standar Operasional Prosedur (SOP) setiap organisasi. ”Pendidikan Diksar sendiri di Mapala untuk setiap organisasi masing-masing punya SOP, seharusnya dijalankan sesuai dengan SOP masing-masing, ”tambahnya.
Penulis: Fikri Rizki Firdaus
Editor : A.Rahman