Mimbaruntan.com – Jumat siang (1/6), puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) lainnya serta keluarga korban pembunuhan dan pemerkosaan Harnofia, melakukan aksi di Bundaran Digulis Universitas Tanjungpura (Untan). Aksi ini dilakukan sebagai lanjutan aksi minggu sebelumnya dihari yang sama, karena dirasa aparat kepolisian belum bisa juga menyelesaikan kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang terjadi pada tanggal 28 desember 2012 lalu di Desa Sungai Bakau Besar Laut, Mempawah, Kabupaten Pontianak.
Dalam aksinya, salah satu agendanya adalah pembacaan puisi oleh Harianti yang merupakan kakak korban pemerkosaan. Dengan berlinang air mata ia membacakan syair puisi untuk sang adik tercinta. Setelah melakukan aksi dibundaran Digulis Untan, massa langsung menuju kantor Polisi Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) untuk menuntut agar Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Kalbar mengusut tuntas kasus tersebut.
Sempat terjadi saling dorong antara demonstran dengan pihak polisi, sebelum akhirnya kepala Polisi Resort Kota (Polresta) Pontianak, Ajun Kombes Hariyanta angkat bicara. “Tamu akan kami hormati jika tamu itu mengikuti aturan yang telah dianut oleh tuan rumah, jika tamu baik dan sopan kami sebagai tuan rumah akan mengagungkan tamu itu”, ungkap Hariyanta dengan nada tinggi. Setelah itu suasanapun tenang kembali dan pihak polisi mempersilahkan keluarga korban untuk berbicara.
Harianti sebagai kakak korban mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak kepolisian yang dianggap lambat dalam menyelesaikan kasus ini, melihat kinerja polisi yang seperti itu ia sebagai perwakilan dari pihak korban memberikan hadiah kepada Kapolda Kalbar. “Kami dari pihak keluarga korban Harnofia ingin memberikan seperangkat obat masuk angin, tolak angin, dan freshcare kepada bapak agar saat lembur kerja tidak masuk angin dan bisa bekerja dengan baik”, tegas Harianti.
Sebelum mengakhiri aksi, pihak korban mengatakan bahwa hari ini adalah aksi terakhir dan tidak akan ada aksi lagi. Permintaan keluarga korban yang terakhir kepada pihak kepolisian adalah agar diadakan audiensi terbuka kepada masyarakat umum yang dipimpin langsung oleh Kapolda Kalbar serta jajarannya yang menyelidiki kasus ini agar terjadi keterbukaan dari pihak kepolisian. (A.R)