mimbaruntan.com, Untan- Panitia Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemirama) Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura mengadakan Debat Kandidat Calon Gubernur Mahasiswa (Gubma) dan Wakil Gubernur Mahasiswa (Wagubma) Periode 2020/2021 yang berlangsung di Gedung Prodi Keperawatan Lantai 2 Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura pada Selasa (10/3).
Tahun ini terdapat dua kandidat yang mencalonkan diri menjadi Gubma dan Wagubma Fakultas Kedokteran Unversitas Tanjungpura. Oktama Fahmi Reza dari Prodi Keperawatan 2017 dan Aldi Aufar Augusta dari Prodi Kedokteran 2017 sebagai pasangan calon nomor 1, sedangkan Dian Afrilia dari Prodi Farmasi 2017 dann Ahmad Wildan Alkamil dari Prodi Kedokteran 2018 sebagai pasangan calon nomor urut 2.
Baca juga: Covid-19 dan Hoax yang Menyertainya
Acara debat dimulai dengan kata sambutan dari ketua panitia pemirama, Gubma FK Untan Periode 2019/2020, dan Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FK Untan yang sekaligus membuka acara debat ini. Ketua panitia berharap agar acara debat ini dapat berjalan semestinya dan dapat mengenali kandidat Gubma dan Wagubma yang diusung. Hal ini pula diamini oleh Gubma FK Untan dan Ketua DPM FK Untan. “Kita semua tentu berharap agar dengan adanya debat ini kita bisa lebih mengenal para kandidat calon Gubma dan Wagubma dan semoga acara ini dapat berjalan dengan lancar,” ujar ketua DPM FK Untan seraya membuka acara.
Babak Dalam Debat
Segmen pertama, dalam waktu 4 menit kedua kandidat calon diberikan kesempatan untuk memaparkan visi dan misi serta program kerja unggulan yang mereka canangkan apabila terpilih. Kandidat nomor 1 mencanangkan visi misi untuk mewujudkan BEM FK Untan agar dapat bersinergi dan berkontribusi dalam berkarya baik di internal ataupun eksternal. Sedangkan kandidat nomor 2 memiliki visi dan misi untuk kembali menghidupkan BEM FK Untan agar menjadi wadah bagi mahasiswa di lingkungan FK Untan dalam membentuk mahasiswa yang unggul, kritis, cerdas, dan berakhlak mulia.
Segmen kedua, masing-masing pasangan kandidat ini diberikan 4 pertanyaan dari kedua panelis yang hadir. Panelis sendiri merupakan mantan gubernur FK Untan periode sebelumnya. Masing-masing pasangan kandidat diberikan waktu 2 menit untuk menjawab pertanyaan dari panelis. Pasangan kandidat lain juga diberikan waktu 1 menit 30 detik untuk menanggapi jawaban kandidat yang ditanya. Pertanyaan yang diberikan oleh panelis kepada kandidat berkaitan dengan sejarah dan wawasan umum dalam lingkup BEM FK Untan, Struktur Dekanat di FK Untan sekarang, dan Himpunan Mahasiswa Kesehatan Nasional. Tujuan panelis menanyakan hal-hal tersebut adalah untuk melihat seberapa siap para kandidat calon ini untuk memegang tongkat estafet kepemimpinan di BEM FK Untah. Panelis juga menyampaikan bahwa mereka harus punya wawasan umum yang luas mengenai sejarah BEM FK Untan dan civitas akademik yang berada di kampus.
Baca juga: Covid-19: Indonesia Tidak Kebal
Berlanjut ke segmen 3, dimana kali ini pasangan kandidat diberikan kesempatan untuk bertanya ke pasangan kandidat lain. Waktu yang diberikan kepada kandidat tertanya adalah 2 × 2 menit untuk menjawab pertanyaan dari kandidat penanya. Kandidat penanya juga diberikan waktu 3 menit untuk menanggapi jawaban kandidat tertanya. Pertanyaan yang ditanyakan oleh masing-masing kandidat berkaitan dengan visi misi yang mereka paparkan.
Pada segmen keempat, audiens diberikan kesempatan untuk bertanya baik kepada kedua pasangan kandidat ataupun hanya salah satu pasangan kandidat. Audiens yang hadir diberikan 3 kesempatan bertanya, dan waktu yang diberikan kepada kandidat untuk menjawab yaitu 2 menit. Pertanyaan audiens lebih mengacu pada bagaimana langkah-langkah konkrit para kandidat calon Gubma dan Wagubma ini dalam mewujudkan visi dan misi yang telah mereka sampaikan di depan audiens. Selain itu, audiens yang hadir juga turut mengemukakan permasalahan yang dialami dalam kegiatan perkuliahan.
Segmen kelima atau terakhir merupakan segmen untuk memberikan statement penutup, penajaman pemaparan visi misi dan menyampaikan apresiasi kepada kandidat lain. Di segmen terakhir ini, kedua kandidat diberikan kesempatan untuk mempromosikan diri mengapa para calon pemilih harus memilih mereka. Acara debat ditutup dengan sorakan dari masing-masing pendukung.
Penulis : Risky Sandy A.K.
Editor : Riski Ramadani