Teruntuk lelaki dengan senyum memikat,
Meski tak serupawan Petrus Mahendra
Selamat!
Kamu berhasil membuat duniaku berputar-putar
Rasa tumbuh tiba-tiba
Kala di bawah atap rumah Tuhan,
Saling berbagi kisah kesaksian,
Tentang betapa manisnya Tuhan dalam kehidupan
Kamu yang juga tak setenar Bangtan Sonyeondan,
Membuatku terpesona dengan cara tak biasa
Kala dirimu mengagumi penciptamu,
Aku bertekuk lutut.
Teruntuk kamu, dengarlah sesaat
Sudut hatiku pula ingin berbagi kisah
Tentang aku yang merasa iri sejenak,
Akan cintamu pada Tuhanmu, pantaskah?
Aku merasa berdosa,
Meski hanya terlintas dalam kepala,
Apakah perbuatanku akan dimaklumi Tuhan?
Atau… lantas menyakiti hati kudus-Nya?
Namun pesonamu begitu kuat,
Layaknya pecandu narkotika, aku terjerat
Rajutan asa mulai terlihat,
Sayang, hanya ilusiku yang tersemat
Tuhan sayang padamu, begitupun padaku.
Hadirmu, bukan ‘tuk jadi milikku.
Meski rasa tak terbatas oleh Tuhanmu, atau Tuhanku,
Dalam naungan Tuhan yang sama; rasaku tak berlabuh
Teruntuk kamu yang masih kukagum,
Semoga Tuhan menyertaimu selalu
Kita dipertemukan dalam pelayanan-Nya,
Namun tak untuk bersanding di altar-Nya.
Penulis: Vn