Tepat di awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan ditemukannya virus mematikan baru yang ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok yang dikenal dengan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Dilansir dari worldometers.info, pada tanggal 6 Maret 2020 tercatat sekitar 98.424 kasus terjadi di dunia, dengan angka kematian sebesar 3.386 kasus dan menunjukan angka kesembuhan yang spesifik sebesar 55.637 kasus. Ditengah kepanikan dan kekhawitaran yang menyelubungi masyarakat di seluruh penjuru dunia ini, hoax mengenai Virus Corona juga menyebar luas di seluruh kalangan masyarakat.
Penyebaran hoax mengenai kasus Virus Corona menunjukan laju penyebaran yang tinggi terutama melalui media sosial. Dalam menangani penyebaran hoax yang beredar, WHO (World Health Organization) telah melakukan berbagai upaya salah satunya adalah bekerja sama dengan platform media sosial yang ada di dunia untuk mengkonfirmasi informasi-informasi yang beredar. Berikut hoax dan kebenarannya :
- Virus Corona Dibuat Oleh Manusia
Timbulnya pasien-pasien infeksi Corona di Wuhan, Tiongkok, menimbulkan munculnya banyak teori konspirasi di Dunia. Salah satu teori konspirasi yang mendunia melalui sosial media adalah Virus Corona yang diciptakan oleh manusia sebagai senjata biologi. Namun, hal ini beredar tanpa adanya bukti yang dapat mendukung pernyataan. Ilmuwan-ilmuwan dunia telah melakukan penelitian terhadap kejadian infeksi Corona dan ditemukan bahwa Virus Corona merupakan virus yang alami berasal dari kelelawar.
- Bawang putih dan Vitamin C Dapat Menyembuhkan dan Mencegah Infeksi Corona
Bawang putih, air, dan vitamin C merupakan hal yang baik untuk tubuh sama seperti bahan-bahan lain yang juga memiliki manfaat untuk tubuh manusia. Tetapi, untuk kegunaannya sebagai penyembuh atau pencegah adanya infeksi Corona masih tidak memiliki bukti yang bisa menguatkan pernyataan tersebut. Pernyataan manfaat bawang putih dan vitamin C untuk mengobati Infeksi Corona merupakan pernyataan yang disampaikan oleh oknum tertentu dengan memanfaatkan kondisi masyarakat dunia yang tengah memiliki tingkat kepanikan tinggi.
- Alkohol dan Klorin dapat Membunuh Virus Corona
Beberapa informasi yang ada di internet menyebutkan bahwa dengan menyemprotkan alkohol atau klorin dapat membunuh Virus Corona. Faktanya, Alkohol dan beberapa disinfektan (substansi kimia untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme) lain betul dapat membunuh virus yang ada di permukaan. Tetapi, lain keadaannya apabila virus telah masuk ke dalam tubuh. Ketika virus sudah masuk ke dalam tubuh maka fungsi disinfektan seperti alkohol sudah tidak berfungsi untuk membunuh virus tersebut. Penggunaan disinfektan berlebih pada kulit justru dapat menyebabkan kondisi yang lebih membahayakan.
- Orang Sehat Memerlukan Masker
Belum lama ini CDC (Centers for Disease Control and Prevention), WHO, dan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan pernyataan bahwa orang sehat tidak diprioritaskan untuk menggunakan masker. CDC, WHO, dan Kemenkes menyatakan bahwa penggunaan masker lebih baik digunakan dan diprioritaskan untuk masyarakat yang terinfeksi. Hal ini dikarenakan penggunaan masker tanpa adanya kebersihan diri tidak mengurangi resiko infeksi. Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh WHO, ketika seseorang yang sehat menggunakan masker dan yang sakit tidak menggunakan masker, virus tetap akan menyebar dan menempel ke berbagai tempat ketika bersin dan batuk. Ketika masyarakat mengutamakan penggunaan masker untuk orang-orang yang sakit maka virus yang ada di dalam tubuhnya tidak akan menyebar luas karena adanya perlindungan dari masker yang dikenakan.
- Sinar UV Dapat Membunuh Virus Corona
Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh WHO, Sinar UV tidak seharusnya digunakan sebagai alat sterilisasi tangan dan bagian tubuh lain karena radiasi yang ditimbulkan dari sinar UV dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang berdampak lebih berbahaya.
- Semua Yang Terinfeksi Corona Akan Meninggal
Infeksi Virus Corona merupakan infeksi yang dapat memberikan gejala yang berat dengan tingkat penularan yang tinggi. Namun, berdasarkan data yang dikumpulkan hingga 6 Maret 2020 menunjukan bahwa angka kematian akibat infeksi corona hanya berkisar 2% dari total kasus.
Naaahh itu dia hoax-hoax seputar corona yang ikut mendunia. Jadi intinya adalah lebih bijak memilah dan memilih informasi, jangan langsung percaya begitu saja. Hal terpenting untuk mencegah Corona adalah kebersihan diri pribadi, ketika tubuh kita bersih tentu virus akan sulit menginfeksi. Jangan lupa, jadilah seorang pahlawan dengan memberikan masker untuk teman-teman yang sedang sakit.
Penulis: Milenia
Rujukan Bacaan :
- int.(2020). Coronavirus Advice : When and How to Use Mask. [online]. Dapat diakses di https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public/when-and-how-to-use-masks
- com. (2020). Coronavirus Myths. [online]. Dapat diakses di https://amp.cnn.com/cnn/2020/03/04/health/debunking-coronavirus-myths-trnd/index.html?__twitter_impression=true
- gov. (2020). Prevention, Treatment of Novel Coronavirus. [online]. Dapat diakses di https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/prevention-treatment.html
*) Opini kolumnis ini adalah tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi mimbaruntan.com.