Oleh Mariyadi
mimbaruntan.com, Pontianak—Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Pembela Rakyat (FPR) kembali mengadakan aksi menuntut kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di bundaran Digulist Pontianak, Jum’at (21/6). “Kenaikan BBM sangatlah memberatkan masyarakat kecil dan kami akan terus turun aksi,” ungkap Wahyu selaku Humas aksi.
Menurut Wahyu, kebijakan pemerintah untuk mencabut subsidi dan menaikan harga BBM merupakan serangan terhadap kehidupan rakyat ditengah krisis dunia yang berkepanjagan sampai hari ini. Kebijakan seperti ini bukanlah kebijakan pro rakyat melainkan kebijakan anti rakyat dan pro terhadap kapitalis monopoli internasional.
“Aksi ini juga guna menuntut untuk menasionalisasikan perusahaan Migas dan non Migas milik asing di Indonesia,” tambah Wahyu.
Wahyu menjelaskan aksi ini adalah aksi yang ke-4 dan kami tidak hanya menuntut kenaikan BBM namun kita juga menuntut agar seluruh perusahaan Migas dan non Migas milik asing di Indonesia di Nasionalisasikan.
Akhirnya aksi yang dimulai dari pukul 16 sore tersebut selesai pada pukul 19 malam. Dalam aksi kali ini para demonstran sempat melakukan aksi bakar ban di jalan dan pemasangan bendera merah putih setengah tiang sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintahan. Dengan anggota yang sedikit, akhirnya aksi demo tersebut berjalan dengan lancar.