mimbaruntan.com, Untan – Pada awal tahun 2015 tepatnya bulan Februari 2015 saya berjalan-jalan di sebuah kota di luar pulau Kalimantan. Saya melihat seorang bapak yang duduk di kursi roda menggunakan topi, baju merah, celana jeans pendek dan sendal jepit. Dengan kondisi tubuh yang kurang sempurna (kaki yang cacat) dan menggunakan kursi roda, ia menjajakan jualannya di pinggiran trotoar Malioboro, Yogyakarta.
Saat itu, cuaca cukup panas mendekang dan orang-orang pun lalu lalang berjalan kaki sembari berfoto-foto di sepanjang jalan tersebut. Akan tetapi, bapak tersebut masih menjajakan jualannya. Dengan rasa kagum maka saya pun mengabadikan aktivitas bapak tersebut dengan sebuah foto. Karena saya belum familiar dengan daerah tersebut dan belum akrab juga dengan orang sekitar membuat saya belum berani untuk berbicara langsung dan mencari tahu kehidupan bapak ini.
Dari pengalaman singat tersebut, saya merasa kagum karena dengan kekurangannya, Bapak ini tetap semangat mencari nafkah dan tidak menjadi peminta-minta. Karena, pada umumnya kita melihat banyak orang yang masih normal dan sehat masih mau menjadi peminta-minta dan bahkan mencari uang dengan tindakan kriminal. Akan tetapi, Bapak ini dengan kekurangannya ia berusaha untuk berjualan meskipun kita tahu penghasilan yang didapat pasti tidak seberapa tapi yang harus kita lihat adalah semangat dan usaha untuk bertahan hidup dengan kekurangan yang dimilikinya. Ada hal yang dapat saya ambil yaitu meskipun aku punya kekurangan fisik tapi AKU BISA untuk meneruskan hidup, AKU BISA, KAMU PASTI LEBIH BISA.
Dont’t Give Up
Penulis : Wynda Novasari Mahasiswa Fakultas Hukum
Editor : Isa Oktaviani