mimbaruntan.com, Untan – Dalam sebuah seremoni megah penuh kemulian, seorang wakil rakyat terhormat yang resmi dilantik. Ia berdiri tegak tersenyum percaya diri, seolah dunia di bawah kakinya. Ah, inilah dia seorang pemimpin masa depan yang akan membawa perubahan. Siapa yang peduli dengan bisik-bisik tentang skandal asusila? Toh itu hanyalah “cobaan kecil” dalam perjalanan hidupnya yang heroik menuju kursi perjuangan.
Sungguh sebuah prestasi yang patut diapresiasi! Bayangkan, di tengah-tengah rintangan hukum, ia tetap bisa mencapai puncak. Tentu saja, ini bukan pencapaian sembarangan. Tidak semua orang bisa menghadapi kasus asusila dan tetap dilantik dengan penuh kehormatan. Mungkin kita harus mulai mempertimbangkan “kasus asusila” sebagai salah satu “bumbu” yang menambah pengalaman hidup seorang politis. Sebuah pelajaran berharga tentang bagaimana kebal hukum dan kuasa dapat berjalan beriringan.
Baca Juga: Kolaborasi Orkestra Daun Selasih dan Paduan Suara Gita Bahana Buktikan Talenta Lokal Kalbar
Tentu saja kita tidak boleh lupa bahwa moralitas adalah landasan dari setiap pemimpin . Dan betapa ironisnya ketika moralitas ini diwakili oleh mereka, yang dalam kamus mereka “tindakan asusila” dan “kewajiban publik” memiliki makna yang tidak jauh berbeda. Jika masyarakat berharap pemimpin adalah sosok teladan, tampaknya mereka harus menyesuaikan ekspetasi bukankah lebih realistis kalau kita mendukung pemimpin yang “berpengalaman” dalam berbagai bidang, termasuk bidang yang mereka pelajari lewat skandal pribadi?
Lebih jauh lagi kita berikan tepuk tangan bagi sistem hukum kita yang fleksibel dan penuh empati. Dalam realitas yang semakin rumit ini, kejahatan seperti tindakan asusila tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang perlu diseriusi. Mungkin itu hanyalah sebuah ujian kecil untuk memastikan betapa kuat mental seorang calon pemimpin, kalau dia bisa menghadapi kasus hukum dan tetap dilantik, bukankah itu menunjukan keberanian yang luar biasa?
Baca Juga: KBGO : Laki-laki Jadi Korban Pelecehan Seksual?
Dengan penuh keyakinan, kita dapat melihat masa depan dalam tangan pemimpin-pemimpin semacam ini. Mereka yang tidak hanya memiliki visi besar untuk pembangunan, tapi juga memiliki kemampuan luar biasa untuk “melewati” berbagai cobaan hukum. Mari kita terus berharap dan mendukung mereka, karena di tangan merekalah kebijakan-kebijakan besar akan lahir. Dan siapa tahu, mungkin saja kasus asusila adalah prasyarat tersembunyi untuk mencapai kesuksesan di politik.
Satu hal yang pasti, pelantikan ini mengingatkan kita semua bahwa di dunia politik, keadilan adalah hal yang sangat fleksibel dan moralitas? Ah, itu hanyalah dekorasi, yang penting Ia dilantik. Toh, tindakan asusila hanyalah detail kecil di pinggir panggung gemerlap kekuasaan
Penulis: Uis