Ada tangis yang belum tuntas
Luka yang belum kering
Kau masih patah, sayang
Jangan beranjak dulu
Aku tau perang memanggilmu
Menertawakanmu di pekarangan
Menantangmu dalam pergelutan
Tapi kau belum siap, sayang
Baca Juga: Masyarakat Menuntut Keadilan Lingkungan, Gaungkan Ancaman Nyata Krisis Iklim di Kalimantan Barat
Nanti, saat sudah pulih
Kau boleh hancurkan lagi
Setiap inci tulang dan daging
Sampai tubuhmu tak lagi kukenali
Aku disini, mengawasi dari meja makan
Mengaduh saat kau terjatuh
Meringis saat kau teriris
Merayakan setiap kekalahan
Karena kalah hanya berarti dua
Kau kembali atau pergi untuk selamanya
Dan aku akan menyambut keduanya dengan suka cita
Hidup atau mati, kau kunantikan
Menetaplah dulu untuk saat ini
Benamkan jiwamu dalam rangkulku
Hingga letihmu perlahan mati
Perangnya nanti lagi, ya
Baca Juga: Refleksi Modernisasi terhadap Kultur Masyarakat Tepi Sungai
Besok lusa kau boleh tinggalkan aku
Untuk pertarungan yang lebih kau cintai
Jemput kemenangan yang kau rindukan
Aku disini sayang, sampai kau kembali
Semoga kau tetap hidup
Semoga aku tetap hidup
Semoga cinta tetap hidup
Semoga perang segera mati
Penulis: Ibnoodle