mimbaruntan.com, Untan— Dekan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam menghentikan kegiatan mahasiswa pada 16 November 2017 lalu, lantaran mahasiswa yang sedang mengikuti rapat kegiatan salah satu Himpunan Mahasiswa (Hima) mendadak kesurupan di gedung baru FMIPA.
Fitriyadi selaku ketua Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafis) mengatakan, kesurupan tersebut terjadi ketika dilangsungkan rapat persiapan kegiatan Himafis .“Sedang berlangsungnya rapat panitia kegiatan himafis,” ucapnya.
Namun ia menyangkal bila kegiatannya dibubarkan oleh pihak Dekanat FMIPA Untan, karena sebelum pihak Dekanat datang, rapat telah dibubarkan terlebih dahulu oleh pihak panitia. “Kemaren karena kondisi ada kesurupan dan pingsan, karena dengan kondisi seperti itu jadi sebenarnya inisiatif dari kamek yang mau membubarkan karena sudah melihat kondisi seperti itu,” katanya.
Surat Edaran Penundaan Kegiatan Mahasiswa
Dilain pihak, Eko (bukan nama sebenarnya) satu diantara mahasiswa yang pada saat itu juga sedang Technical Meeting (TM) salah satu jurusan di FMIPA membenarkan adanya pembubaran yang dilakukan oleh pihak kampus. Menurutnya dekan memberhentikan kegiatan secara sepihak, selain itu kekhawatirannya kepada mahasiswa juga menjadi alasan pembubaran kagiatan mahasiswa, “alasan pembubaran sih ada kesurupan dan sifat orang tua yang khawatir terhada anaknya,” ujar eko yang juga merupakan panitia dari salah satu kegiatan mahasiswa di FMIPA, senin (27/11).
Ia juga menambahkan, setelah pembubaran kegiatan pada sore 16 November itu, pihak kampus megeluarkan surat keputusan penundaan kegiatan pada 17-18 November 2017, sehingga mengganggu kegiatan mahasiswa yang sudah dirancang pada minggu sebelumnya. “Hari jumat keluar kebijakan baru, namun kebijakan ini hanya diputuskan secara sepihak. Surat edarannya berisi bahwa tidak boleh ada kegiatan mahasiswa pada Sabtu dan Minggu di FMIPA,” lugasnya.
Meski pihak kampus telah mengeluarkan surat edaran penundaan kegiatan, mahasiswa tetap melaksanakan kegiatannya. “Kami tetap melaksanakan kegiatan kami, karena kami telah TM dan tidak mungkin untuk kerja dua kali, jadi kami pindah ke gedung lain. Pihak kampus juga sempat mengetahui kegiatan kami sehingga ditelepon dan diancam jika tetap dilaksanakan pihak kampus akan datang dan kembali membubarkan kegiatan kami,” kata Eko.
Hal senada juga diungkapkan Muhammad Rizki Fajar salah satu mahasiswa, menurutnya surat edaran peniadaan kegiatan mahasiswa bukan menjadi penghalang untuk melaksanakan kegiatan dihari tersebut. “Mengenai surat edaran yang tidak boleh ada kegiatan selama hari sabtu dan minggu, itu tidak terlalu berdampak besar bagi kami, karena kami pun tetap mengadakan kegiatan diluar kampus pada hari tersebut,” pungkasnya.
Berita ini hasil ralat dari berita sebelumnya yang berjudul “Beri Peringatan, Mahasiswa Tetap Adakan Kegiatan”. Berita ini diralat pada tanggal 10 Desember 2017. Atas hal ini kami dari redaksi mimbaruntan.com meminta maaf kepada pembaca atas kekeliruan yang terjadi. Terimakasih
Penulis : Muhammad Rezky Abrar dan Sartika
Editor : Umi