Penulis Arin dan Ecca
mimbaruntan.com, Pontianak- Komunitas reggae Pontianak ini dinamakan Borneo Rebellion, yang resmi secara hukum terbentuk pada maret 2013. Komunitas ini merupakan komunitas reggae yang terdiri dari 15 band reggae Pontianak. Selain menaungi penggiat musik reggae, Borneo Rebellion juga menaungi penikmat musik raggae itu sendiri. Walaupun berfokus pada musik beraliran reggae namun kegiatan-kegiatan yang dilakukan tidak hanya dalam bentuk aktivitas bermusik saja, namun juga turut mengangkat isu-isu global dan membuat pergerakan yang bermaksud untuk merangkul masyarakat untuk mencapai tujuan positif.
Walaupun berfokus pada musik reggae, para muda-mudi yang tergabung dalam komunitas yang mereka namai Borneo Rebellion ini mencoba membuktikan bahwa mereka bukan sekelompok anak muda yang hanya disibukan dengan aktivitas ngeband saja melainkan anak muda yang turut perduli dengan lingkungan. Hal ini mereka buktikan melalui sebuah pergerakan yang diwujudkan dalam kegiatan sederhana bertemakan “Musik Untuk Bumi”. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hari bumi.
Digelar pada 21 April 2013 dan dimulai dengan konvoi aksi teaterical ke kawasan car free day yang diselingi kampanye kesadaran lingkungan. Selain itu ada juga aksi pembagian bibit dan pemungutan sampah yang dilanjutkan dengan pemutaran film dan pembacaan puisi serta dialog, yang kemudian ditutup live musik. Adru Wahyuriansah angkat bicara ketika ditanya mengenai bibit yang dibagikan, dari keterangannya Adru mengungkapkan bahwa dari 2000 bibit yang rencananya akan dibagikan secara berkala dalam satu hari justru telah ludes lebih dari ½ bibit yang disediakan .
Dari kegiatan yang hanya berlangsung selama satu hari itu Adru berharap agar setiap manusia dapat lebih perduli dengan lingkungan, lebih krtis lagi bukan kepada orang lain tetapi pada dirinya sendiri bahwa apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka kenakan itu ternyata berdampak besar pada bumi. “Bayangkan kalau itu adalah kita dan semua orang berkelakuan sama buruknya dengan kita, apa yang akan terjadi? Itulah yang ingin kita angkat dan ingin kita ingatkan, bahwa bumi ini bukan hanya untuk kita tapi juga generasi-generasi selanjutnya” Jelas Adru.
Borneo Rebellion adalah komunitas reggae yang membuka dirinya untuk siapa saja untuk suatu pergerakan yang dapat dilakukan bersama. Menurut Adru tidak perlu menjadi anak reggae untuk bisa bergabung dalam komunitas ini. “Tidak harus reggae, tapi kita bisa bersama-sama membuat suatu pergerakan selain reggae, reggae hanya sebuah warna baru untuk pergerakan yang kita lakukan” Tutur Adru.
Hal ini turut disambut baik oleh Puji Rahayu dari komunitas pelukis Pontianak dan Chapunk yang merupakan salah satu slankers. Mereka sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan dan pergerakan-pergerakan yang diselenggarakan oleh Borneo Rebellion. []