mimbaruntan.com,Universitas Tanjungpura – Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura bersiap untuk melayani pasien BPJS Kesehatan pada tahun depan. Direktur RS Pendidikan Untan, Asroruddin mengatakan tujuan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan adalah untuk meningkatkan pelayan kepada masyarakat yang lebih luas. Saat ini, lanjut dia, pihaknya tengah mempersiapkan proses administrasi untuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. “Kemungkinan tahun depan kita akan mulai melayani pasien BPJS Kesehatan. Saat ini kami sedang mengurus administrasinya, terutama izin operasi tetap. Tetapi kami mengarah ke sana,” ujarnya kepada Pontianak Post.
Meski hampir dua tahun beroperasi, RS Untan memang belum menjadi pilihan utama masyarakat. Selain karena letaknya di lingkungan kampus, embel-embel ‘pendidikan’ di rumah sakit ini juga membingungkan masyarakat. Padahal RS yang berdiri tahun 2012 ini fasilitas yang lengkap dan memadai.
Asro pun menepis ketakutan masyarakat jika RS Untan tidak lebih profesional dibanding rumah sakit umum lainnya. “Itu anggapan yang sangat salah. Embel-embel ‘Pendidkan’ di rumah sakit ini itu karena rumah sakit ini dimiliki oleh Untan. Tetapi semua tenaga medis di sini adalah profesional murni dan sudah teruji keahliannya,” tegasnya.
Malahan, kata dia, RS Untan memiliki pendekatan berbeda dengan rumah sakit lain dalam menangani pasien. “Karena kami rumah sakit pendidikan, kami punya tanggung jawab mengedukasi pasien. Pasien yang keluar dari sini, tidak hanya harus sembuh, tetapi juga harus lebih berpengetahuan dalam soal medis,” ucapnya.
Selain pelayanan umum dan tanggap darurat, RS Untan juga mulai membuka layanan persalinan normal maupun dengan operasi cesar. Saat ini, BPJS Kesehatan sudah bekerjasama dengan semua rumah sakit umum milik pemerintah dan daerah. Badan yang dulunya bernama PT Askes ini sudah menjalin kesepakatan dengan beberapa rumah sakit swasta seperti; RS Yarsi Pontianak, RS Fatimmah Ketapang, RS St Vincensius Singkawang dan lain-lain. “Beberapa rumah sakit swasta juga akan mulai bergabung pada tahun depan,” sebut drg. Unting Patri Wicaksono Pribadi belum lama ini.
Dijelaskan dia, BPJS Kesehatan menargetkan 100 persen masyarakat Kalbar akan terlayani pada tahun 2019. BPJS sendiri menerima pendaftaran masyarakat secara bertahap. Tahap pertama adalah para pegawai negara dan para peserta Jamkesmas serta Askes. “Ini semua sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Sementara ini, hingga akhir tahun 2014, BPJS Kesehatan menargetkan karyawan pada perusahaan BUMN, BUMD dan perusahaan swasta di Kalbar. “Perusahaan-perusahaan di Kalbar ini sangat antusias dalam mendaftar. Sudah ada 400an perusahaan yang mendaftar. Hampir 50 persen dari perusahaan yang ada sudah mendaftar. Kami akan langsung memproses mereka yang mendaftar untuk mengeluarkan kartu kepesertaannya,” imbuh dia.
Kepersertaan masyarakat Kalbar dalam BPJS sudah mencapai 1,8 juta orang, sampai tengah tahun ini. Mereka terdaftar dalam tiga kantor cabang BPJS Kesehatan, yaitu Cabang Pontianak, Cabang Singkawang dan Cabang Sintang. “Ini artinya, sudah 38 persen masyarakat Kalbar dari total penduduk 5,5 juta orang yang terlayani dalam BPJS Kesehatan. Sudah melebihi target,” ungkapnya. (ars)
Sumber : http://www.pontianakpost.com/metropolis/19094-rs-untan-rencana-gabung-bpjs.html