mimbaruntan.com,Universitas Tanjungpura-Dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam SOLMADAPAR, berdemonstrasi di Tugu Digulis Untan, dan dilanjutkan ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalbar pada Selasa siang, 28 Oktober 2014.
Pada aksi tersebut beberapa mahasiswa menyatakan kekecewaan terhadapa kinerja pemerintah dan anggota perwakilan rakyat kalbar. Terdapat tiga permasalahan yang disurakan oleh mahasiswa yakni masalah daerah perbatasan, pendidikan dan kesejahteraan TKI.
“Daerah perbatasan di Kalbar masih sangat memprihatinkan baik itu sektor ekonomi, pendidikan dan infrastruktur, kami hanya meminta bagaimana tindakan anggota dewan mengenai permasalah tersebut dan sampai saat ini masih tidak ada kejelasan.” ungkap Romi.
Bagus selaku sekjen solmadapar juga menegaskan bahwa di kalbar, untuk permasalah pendidikan dan kesejahteraan TKI masih sangat jauh yang diharapkan, oleh karena itu sudah sepatutnya pemerintah dan anggota dewan untuk peduli dengan rakyat kalbar.
Setelah sekian lama berunjuk rasa di depan gedung DPRD dan bernegosiasi mendatangakn satu anggota dewan untuk berdiskusi, namun tak satu pun anggota DPRD yang menemui mereka. Seluruh mahasiswa kemudian masuk ke gedung Dewan, lalu men-sweeping atau menyisir satu per satu ruangan para legislator.
“Kami memutuskan untuk menggeledah seluruh ruangan anggota dewan hari ini. Kami mau cari tahu mengapa satu diantara anggota dewan tidak mau menemui kami, kami hanya mau kejelasan permasalahan yang kami suarakan,” ungkap Dayat, selaku Humas dari Solmadapar.
Aksi tersebut dikawal oleh aparat Kepolisian yang berjaga di kantor Dewan. Seluruh mahasiswa memeriksa seluruh ruangan, termasuk ruangan pimpinan DPRD dan ruang rapat komisi. Tapi tak ditemukan satu pun wakil rakyat.
Seluruh mahasiswa semakin kecewa karena merasa aspirasi mereka tidak didengar. Mahasiswapun tidak dapat berbuat banyak lantaran memang tidak menemukan seorang pun anggota Dewan, tidak ada keterangan atau informasi mengenai keberadaan para wakil rakyat tersebut.
REPORTER : RIKO, S