Mimbaruntan.com, Untan – Sidang Umum Keluarga Besar Mahasiswa (SU-KBM) Universitas Tanjungpura (Untan) diadakan di Aula Magister FISIP, Selasa (27/3).
SU-KBM Untan merupakan forum sesi tatap muka yang bertujuan sebagai wadah penyampaian laporan pertanggung jawaban (LPJ). Juga mengevaluasi kepengurusan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Untan yang sudah terlaksana selama setahun kepengurusan periode 2018/2019.
Muhammad Al-Iqbal selaku Presiden Mahasiswa (Presma) periode 2018-2019 menyatakan bahwa pihak BEM KBM Untan yang berkewajiban menyampaikan LPJ merasa kurang puas dengan SU-KBM ini. Hal ini karena sedikitnya jumlah ormawa yang hadir.
Baca Juga: DPM Pertanian Adakan SU-KBM 2018
“Kami hadir di sini untuk menyampaikan LPJ kepada KBM, tetapi ternyata di forum ini yang hadir hanya tiga UKM. Seharusnya masih ada beberapa waktu dari pihak DPM untuk menyebarkan undangan, bukan malah H-1 karena ternyata masih banyak BEM lainnya yang belum dapat undangan sehingga ormawa yang hadir bisa semakin banyak, dan harusnya anggota DPM dan BEM yang baru juga ikut diundang,” ucapnya.
Presma Untan terpilih, Kaharudin turut hadir dalam sidang ini. Terkait hal itu ia mengaku bahwa pihak DPM KBM Untan memang tidak ada mengirim surat undangan kepada para calon yang terpilih.
“Mengenai surat undangan khusus kepada pihak calon DPM dan BEM yang baru memang tidak ada. Kita datang ke sini juga sebagai mahasiswa secara umum bukan dari BEM atau UKM manapun,” timpal Tedi Filarba selaku wakil presma Untan terpilih.
Naufal Muhammad selaku ketua DPM periode 2018-2019 menjelaskan mengenai BEM dan DPM Fakultas yang tidak mendapatkan surat undangan SU-KBM. Ia berpendapat bahwa kurangnya jumlah ormawa yang hadir menunjukkan apatisnya mahasiswa akan pelaksanaan demokrasi di Untan
Baca Juga: Rapat Koordinasi Ormawa Untan Bahas Pemirama 2019
“Sebenarnya hanya FK dan Hukum yang tidak sampai mengenai surat undangan. Jadi kehadiran ormawa yang sedikit sebenarnya kembali lagi kepada rasa memiliki kewajiban dan kepedulian mahasiswa akan demokrasi di Untan ini. Mengenai surat khusus kepada pihak BEM dan DPM yang baru memang tidak ada, dari pihak kami memang seharusnya mengirimi surat tersebut,” jelas Nauval Muhammad selaku ketua DPM Untan.
Salah satu anggota DPM Untan Periode 2018-2019, Rizal juga mengatakan bahwa forum ini seharusnya merupakan wadah untuk adu nilai pragmatis bukan bersifat lateral seperti Pemirama yang lebih kepada adu strategi. Namun disayangkan kegiatan yang telah dilaksanakan hanya berupa Laporan Pertanggung Jawaban saja.
Penulis: Mar’atushsholihah
Editor : Aris Munandar