mimbaruntan.com, Untan- Menyikapi pernyataan sikap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tanjungpura (Untan) yang menolak RUU P-KS dan dinilai tidak merepresentasikan suara mahasiswa Untan, Aliansi Tolak BEM Untan membuat petisi sebagai wujud kepedulian untuk mendorong dialog terbuka dan mencapai konsesus bersama. Petisi tersebut dibacakan oleh Reihan Abrari selaku mahasiswa Hubungan Internasional FISIP Untan saat Forum Klarifikasi yang dilaksanakan oleh BEM Untan, Jumat (27/09).
“Untuk itu kami mempetisi BEM Untan untuk, pertama melakukan klarifikasi di media massa terkait sikap penolakan RUU PKS yang mengatasnamakan mahasiswa Untan tanpa proses konsolidasi yang benar dan jelas. Kedua mencabut nota kesepakatan mengenai penolakan RUU P-KS dengan DPRD KALBAR yang dibuat sepihak. Ketiga meminta maaf didepan Keluarga Besar Mahasiswa Untan atas kelalaiannya menyatakan sikap dengan tidak memperhatikan suara seluruh Keluarga Besar Mahasiswa Untan. Keempat apabila tuntutan ini tidak dilakukan, maka selayaknya BEM Untan turun jabatan, dan DPM Untan segera membuat PEMIRAMA untuk memilih pengganti dari BEM Untan,” ungkap Reihan.
Baca juga: Pesan Mahasiswa Usai Forum Klarifikasi BEM Untan
Setelah selesai membacakan petisi tersebut, ia menuturkan bahwa pihaknya akan terus mengawal BEM Untan. “Kita akan menunggu lagi tindakan yang konkrit dari Presiden Mahasiswa, apakah janjinya akan benar-benar dipenuhi untuk menghapus dan mencabut tuntutan tersebut dan kemudian kita akan kawal suara mayoritas terhadap pro RUU P-KS,” lanjutnya.
Feliani, satu diantara mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Tolak BEM Untan mengungkapkan bahwa lahirnya petisi Tolak BEM Untan berangkat dari keresahan banyak mahasiswa yang akhirnya menyatu membentuk satu kesepahaman. “Bahwa RUU PKS ini penting dan bahwa BEM Untan tidak merepresentasikan mahasiswa Untan,” katanya.
Baca juga: Seratus Lebih Mahasiswa Hadiri Diskusi Mimbar Terbuka Berbagi Perspektif Tentang RUU P-KS
Ia berharap kedepannya BEM Untan dapat membuka ruang-ruang dialog bersama mahasiswa dan tidak mengekslusifkan diri. “Buka ruang-ruang dialog kalau teman-teman punya apatisme terhadap BEM untan itu juga tanggung jawab BEM Untan bahwa ternyata ada yang salah. Jangan mengekslufikan diri jangan menganggap bahwa partisipasi mahasiswa secara politik adalah tanggung jawab sendiri,” harapnya.
Penulis: Sekar A.M.
Editor: Imam F K J