mimbaruntan.com, Untan – Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Barat Syahrul Yadi menyampaikan bahwasanya sekarang ini kita sedang dalam kondisi perang, melalui Workshop yang diadakan di Grand Mahkota Hotel dari 28-30 April yang bertajuk Jurnalis Damai Menghadapi Tantangan Zaman pada Masyarakat ,ultikultural.
“Kita sekarang sedang darurat berperang dengan 4 hal, yakni berperang melawan narkoba, terorisme, korupsi dan kebabasan tanpa batas. Ibarat kalau dalam sepak bola itu, kita sudah berada di injury time,” ungkapnya dengan lantang saat membuka kegiatan.
Ia melanjutkan, Kementerian Agama (Kemenag) hadir dalam bidang umat, begitu juga dengan Menteri Agama harus hadir dalam berperang. Kementerian Agama harus menyuarakan agama, hadir untuk membangun negeri. Kita ada kebijakan baru, melalui kegiatan jurnalis damai ini diharapkan dapat bisa menjawab persoalan di kementrian agama. “Sekarang ini kita di tuntut untuk speak up, kita harus menyuarakan kementrian agama,” ujarnya, Kamis (28/4).
Syahrul Yadi menjelaskan berdasarkan hasil dari Kepala Sub Bagian Intensifikasi Masyarakat (Inmas) Kemenag Kalbar, dalam hal jumlah mengupload berita, berada di urutan 20 dari 34 provinsi se-Indonesia. Provinsi yang meraih urutan pertama yakni Kalimantan Selatan mengupload 8.000 berita. Apabila kita dibandingkan dengan Kalsel, Kalbar se-perdelapannya. “Artinya lewat separoh dari 34 tengah-tengah nya 17 ya. Kita ke 20, udah melangkah ke kiri,” jelasnya.
Di Kalbar sendiri yang tertinggi dalam hal jumlah mepublikasi berita dari Kantor Wilayah (Kanwil) yang menempati posisi pertama, kemudian di ikuti oleh Kemenag Kota Pontianak. Kemudian urutan selanjutnya di isi oleh Kabupaten/Kota lainnya. Akan tetapi dari segi konten maupun isi berita, Kemenag Kalbar berada di urutan 6 se-Indonesia. “Kita urutan ke-6, terbaik subtansi majalah, majalah harmoni kita,” tambahnya.
Penulis: Ankgah F.
Editor : Isa Oktaviani