mimbaruntan.com, Untan – Bertema “Menanamkan Karakter Pers Mahasiswa Berideologi KIRI”, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Universitas Tanjungpura (Untan) menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) ke XXV pada tanggal 25 hingga 27 November 2022, bertempat di Sekretariat LPM Untan.
Dijelaskan oleh Dedek Putri Mufarroha selaku Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) LPM Mimbar Untan, bahwa PJTD ini merupakan salah satu program wajib tahunan untuk regenerasi anggota LPM Mimbar Untan. Pelatihan ini merupakan langkah awal bagi peserta PJTD untuk masuk atau mengetahui dunia jurnalistik, penyiaran, fotografi dan videografi, serta desain layout.
“PJTD merupakan pelatihan yang kita lakukan selama tiga hari tiap tahunnya, di mana program ini salah satu program wajib dari program PSDM. Saya mengartikannya sebagai langkah awal mereka (peserta PJTD) untuk mengetahui apa itu dunia jurnalistik, penyiaran, fotografi dan videografi, serta desain layout,” ujarnya pada Minggu (27/11).
Diikuti oleh tiga belas peserta yang tergabung dari beberapa fakultas. PJTD ke XXV ini dilaksanakan beberapa tahap. Tahapan tersebut dimulai dari open recruitment (seleksi berkas dan karya), screening, dan dilanjutkan dengan PJTD.
Diva Pranata selaku ketua panitia PJTD menyampaikan harapannya melalui PJTD dapat menghasilkan pers mahasiswa yang lebih baik dan kritis.
Baca juga: Tumbuhkan Kreatifitas Jurnalistik Melalui PJTD
“Harapannya, kami dapat menghasilkan pers mahasiswa yang lebih baik, calon-calon anggota yang lebih berkualitas terutama di dalam Lembaga Pers Mahasiswa ini dan diharapkan bisa membentuk karakter yang lebih kritis,” paparnya.
Pada hari terakhir PJTD, peserta melakukan praktik liputan. Hilda Putri, salah satu mentor mengatakan bahwa diadakannya praktik liputan agar peserta mendapat pengalaman turun langsung ke lapangan dan mendapat output berupa tulisan, foto jurnalistik, maupun videografi.
“Kita (mentor) ada di situ untuk ngenalin mereka (peserta) ke pengalaman turun langsung ke lapangan, ngeliat dan wawancara orang-orang asing secara langsung. Terus kita pengen juga ngedapetin output berupa tulisan, foto dan videografi dari peserta,” jelasnya.
Tresia Afila yang merupakan salah satu peserta PJTD mengaku sempat mengalami kendala pada saat praktik liputan.
Baca juga: Presidensi G20? Forum Diskusi Terkait Tantangan Perubahan Iklim (Press Release)
“Awalnya gugup, gatau mau ngomong gimana, terus nanti caranya gimana, padahal saya udah catat apa yang mau saya tanyakan tapi ketika saya tanya langsung ke narasumber, ada beberapa poin yang tidak saya tanyakan ke narasumber karena lupa,” ujarnya.
Tresia pun berharap dengan diterimanya ia di LPM Untan, ia ingin lebih banyak belajar dan menyuarakan suara mereka yang tidak terdengar.
“Harapannya saya bisa belajar lebih banyak lagi dan meningkatkan kemampuan saya menulis serta menyuarakan suara mereka yang tidak terdengar,” pungkasnya.
Penulis: Ifdal dan Vanessa
Editor: Lulu