Tangan tangan pemerkosa begitu jahanam,
Tanah ini hancur sehancur hancurnya oleh mereka,
Gaun hijau berganti telanjang,
Kolam biru berganti kotoran,
Mati, mati, makhluk lainnya ikut mati,
Mati oleh busuknya zaman,
Zaman yang dihiasi penjarahan.
Koar yang iba hanya segelintir,
Tangan yang peduli terhitung jari,
Sisanya memakan kotoran sendiri,
Ialah mereka yang berdiri dengan angkuh,
Memaksa pertiwi menerima siksa,
Hiraukan tangis penuh derita.
Bermandikan pelangi setelah hujan,
Berhias mekaran kembang nan menawan,
Terbang bersama burung di angkasa,
Mendengar lantunan nyanyian hutan,
Semua itu, bukan tidak mungkin,
akan menjadi sebuah fiksi.
Dari Antologi Bumi Langit,
Penulis : Dery Wahyudi