mimbaruntan.com, Untan – Pada pukul 08.30 kantor DPRD Provinsi Kalimantan Barat sudah dipenuhi oleh ribuan guru dalam rangka aksi damai Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Aksi ini dilakukan karena dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tak kunjung cair dan terjadinya kriminalisasi guru. Senin (27/6).
Guru-guru yang ikut menyuarakan aksi ini mulai dari Mempawah, Sambas, Singkawang, Sintang dan masih banyak guru dari daerah lainnya.
Dalam aksi tersebut, Frans Randus selaku kepala dinas pendidikan Kubu Raya juga membacakan tuntutan yang menjadi keresahan para guru. Satu diantaranya adalah mendesak pemerintah memberikan perlindungan maksimal kepada guru agar kualitas pendidikan menjadi baik. “Tolong junjung tinggi guru, kamilah yang mendidik anak-anak kalian,” katanya.
Frans mengatakan para guru menuntut agar dana BOS segera dicairkan dan jangan lindungi anak-anak yang bersalah dengan UU. “Kita aksi tadi meminta yang pertama dana BOS segera dicairkan kedua hentikan kriminalisasi kepada guru. Jangan ditabrakkan dengan UU, guru juga punya UU,” ujarnya.
Suriansyah selaku wakil anggota DPRD provinsi Kalimantan Barat mengatakan aksi yang dilakukan oleh para guru tersebut merupakan aksi yang luar biasa. “Itu aksi baik dan bagus itu kenyatatan yang banyak terjadi permasalahan mengenai guru. Jadi harus dibantu perjuangannya. Kami di dewan wakil rakyat termasuk wakil guru berhadapan dengan pemerintah akan memperjuangkan apa yang diperjuangkan, termasuk dana BOS yang terlambat, masalah kesejahteraan guru masalah guru kontrak, masalah macam-macam harus diperjuangakan. Dan itu perjuangan baik yang harus didukung oleh semua masyarakat, pemerintah daerah dan pusat, “ ujarnya saat diwawancarai
Penulis : Laily Lutfiana Dhia
Editor : Isa Oktaviani