Karina masih sedih dan tidak merelakan kekasihnya yang pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Hari-harinya ia menghabiskan dengan mengurung diri di kamar. Dan memandang kenangan2 ia bersama Reza. Reza meninggal 2 bulan yang lalu karena sakit kanker otak. Jadi selama itulah karina frustasi dan sedih.
Satu hari Karina ingin menghibur dirinya pergi ke sebuah taman. Di sepanjang perjalanan, ia masih saja memikirkan dan membayangkan kalo ia dan reza pergi ke taman ini berdua. Dia memetik setangkai bunga dan menangis, karena di benaknya masih ada muka reza.. Ia pun berteriak lalu ia melemparkan bunga itu.
Saat ia ingin pulang ia melihat seorang cowok yang awalnya ia lihat seperti gurunya. Dan lama kelamaan ia melihat guru itu berubah wajah seperti wajah Reza.. ia pun berlari menuju motornya, ia mengucek2 matanya dan mengatakan “ihhhh… gak mungkin!! gak mungkinn!! Gak mungkin!! Mungkin akuu terlalu memikirkan reza? sehingga semua cowok yang berjumpa denganku aku lihat seperti Reza.. ohh reza sayang, kamu tenang di sana yaaa.. aku merindukanmu” seketika ia menangis.
**
Sesampai di rumah, karina dengan muka lesu dan sedang melamun duduk di teras. Kakaknya Cindy datang menghampirinya dan mereka pun saling bercakap-cakap.
Cindy: “Karina, tadi kamu dari mana?”
Karina: “aku dari taman kak” jawab karina dengan muka lesu
Cindy: “kamu kenapa dek kok mukanya lesu banget?”
Karina: “tadi aku ke taman ketemu orang yang mukanya mirip Reza kak.. aarrrggghhh gak mungkin lah, mungkin hanya halusinasi ku saja”
Cindy: “sabar ya karina. Rina, Reza sudah tenang disana. Kamu harus bisa melepaskan Reza. Kalau kamu sayang sama Reza, kamu jangan tangisi dia lagi. Kasian dong dia disana. Rina, di sini masih banyak cowok yang lebih baik dari Reza! Kakak tahu sih, susah mau melupakannya. Tapi kamu harus mencoba melupakannya! Itu semua demi kebaikan kamu dan dia yang telah tenang disana.
*****
Karina dan Nia pergi ke mall buat refreshing karena mereka baru saja menyelesaikan ujian. Mereka saling bersenda gurau di mall. Dan membuat karina tertawa lepas. Sejak Reza meninggal karina tidak pernah sebahagia ini.
Nia: “aku senang lihat kamu hari ini bisa tertawa”
Karina: “ia, makasih nia udah buat aku tertawa hari ini”
Nia: “ia sama-sama karina.. Rin, yuk kita ke tempat karaoke buat nyanyi-nyanyi gak jelas di sana.”
Karina: “yuk”
mereka menuju ke tempat karaoke. Sesampai ke tempat karaoke mereka nyanyi2 di sana. Dan mereka pun bahagia sekali di sana. “Karina: “Nia, aku mau ke toilet dulu ya?”
Nia: “oke karina. Aku tunggu di sini ya”
Karina: “oke deh”
Karina pun pergi ke wc, saat ia mau ke wc. Ia melihat cowok yang kemarin ia jumpa di taman. Dalam hatinya ia berkata “itu cowok kemaren kan yang mukanya mirip Reza” setelah itu cowok tersebut menatap dia. Dan mereka saling bertatapan. “Hah, ia benar tuh cowok yang aku jumpa kemarin di taman” karina pun masuk ke wc. Setelah keluar dari wc, karina dengan perasaan masih dek2an pun menuju ke tempat karaoke. Cowok itu malah jalan bersampingan dengan Karina. Dan karina pun curi2 pandang ke dia. Karina pun melihat cowok itu secara jelas2 nya. Ia melihat semua mirip Reza. Ntah kenapa tiba-tiba perasaannya bahagia.
*****
Sesampai di rumah
karina syok dengan cowok yang mukanya mirip Reza. Ia membantingkan tubuhnya di kasur dan menutup matanya. Ia senyum2 sendiri. Dan ia kemudian menulis curahan hatinya di buku hariannya.
Selasa, 25 agustus 2015
Bahagianya hatiku saat ini, setelah lama aku menggalaukanmu Reza ku. Reza sayang, di sini ada cowok yang mukanya, matanya, hidungnya, mulutnya, rambutnya dan semuanya mirip kamu. Oh reza, aku seperti jatuh cinta padanya..
Ya tuhan, aku sangat ingin dia. Aku ingin mengenalnya, aku ingin tahu namanya serta tahu rumahnya.
apakah itu mungkin aku dapat berkenalan dengannya dan bakal dekat. Yah, gak mungkin juga gak apa-apa 🙂
the twins of my boyfriend~
**
Sudah seminggu karina tidak berjumpa dengan cowok yang mukanya mirip Reza. Dan saat ini ia tengah kasmaran sama cowok itu. Ia pun mulai melukis wajahnya cowok itu.. setelah ia selesai melukis ia tunjukkan lukisan tersebut ke kakaknya.
Karina: “kak, bagaimana ini? Bagus gak?”
kak cindy: *syok melihat lukisan karina* “aduh karina.. reza sudah tenang di sana.. ayo dong kamu lupain reza!!”
Karina: “hehe.. ini bukan reza kak.. tapi ini adalah kembarannya. Cowok yang aku jumpa di taman kemarin. Dan aku merasa kangen banget dengan dia. Seperti nya aku kasmaran dengan dia”
kak cindy: *menghirup nafas lega* “hufftt.. wah yang benar? Good luck aja dek kasmaran dengan dia!! Hehe”
Karina: “iya kak, mungkinkah aku dapat mengenalnya kak? Gak mungkin deh” *ujar karina melemah*
Kak cindy: “sabar ya dek, semoga suatu saat nanti kalian dapat berkenalan.. amin..”
Karina: “iya kak, menurut saya dia adalah kado anniversary dari reza untukku. Karna aku berjumpa dengannya saat hari anniversary kami yang ke 3 tahun kak, cowok tersebut memberikan keceriaan padaku setelah reza pergi selamanya dariku”
kak cindy: “iya dek, Tuhan itu baik. Sehingga ia memberikanmu gebetan yang mirip reza. Tuhan menyiapkan sukacita bagimu setelah hampir 2 bulan kamu rapuh karena kehilangan reza. Kamu tetap semangat ya sayang”
*kakak adik ini pun berpelukan*
***
Hari ini Karina pergi ke Universitas Pelita Bangsa karena di kampus tersebut ada mengadakan seminar khusus mahasiswa kedokteran. Tetapi karina datang terlambat karena ia bangun kesiangan. Sesampai di sana saat ia mengisi absen. Ia berjumpa lagi dengan cowok yang mukanya mirip reza. Cowok tersebut tersenyum dan menyapanya dengan penuh senyuman dan keramahannya.
“Hey, kamu. Gak salah waktu itu kita pernah ketemu di mall kan?”
“Iya.. iya.. hehehe… kamu inget aku ya?”
“Iya cantik hehe.. oh ya kenalin nama ku bravo. Aku dari Universitas Pelita Bangsa semester 3. Prodi pendidikan dokter”
“Oh ya.. salam kenal juga ya.. namaku Karina, aku dari Universitas Medicine semester 1. Prodi Pendidikan Keperawatan”
“Wahh.. boleh dong satu hari nanti kamu menjadi susterku”
“Wkwkwk.. ohyaa.. mukamu mirip ama temenku loh bravo?”
“Ohya? Masa sih? Muka pasaran dong aku?”
“Iyaa.. hehehe.. bravo.. aku masuk dulu ya.. bye..”
“Oke karina.. selamat mengikuti seminar di kampus kami”
Alangkah bahagianya hati karina karena ia sudah mengenal bravo. Saat seminar ia selalu melihat bravo dimana2. Maklum bravo adalah panitia dari seminar tersebut. Ia diam2 Curi2 pandang ke bravo sambil senyum2 sendiri. Wah bahagianya hati karina.
**
Karina pun masih gak percaya, dirinya sudah kenal dengan Bravo. Siapa itu Bravo? Bravo adalah mahasiswa pendidikan dokter dari universitas pelita bangsa, yang parasnya mirip dengan Reza, mantannya.
Ia pun sangat ingin mencari tahu siapa itu Bravo, dan pada akhirnya Karina pun berhasil menemukan facebooknya bravo.
mereka pun sering chattingan.
Dan pada suatu hari Bravo mengajak Karina jalan.
Karina bersama temannya dan Bravo bersama temannya pun ketemuan di sebuah KFC.
Bravo: “hey, karina”
Karina: “hey, bravo, apa kabar?”
Bravo: “kabarku baikk,, oh ya karina itu teman2 mu ya. Ini teman2 ku”
Mereka pun salam2an, dan Bravo izin ke toilet, kemudian Clarissa (temen bravo) menarik tangan Karina dan mereka pun berdua berbicara di belakang.
Clarissa: “ehh.. jadi lo yang namanya Karina.”
Karina: “iya mbak, kenapa? Dan mbak namanya siapa ya?”
Clarissa: “gue Clarissa, temen deketnya Bravo! Gue mau kasi tahu lo satu hal!
Karina: “apa?”
Clarissa: “Lo ada hubungan apa dengan cowok gue? Ohya, Bravo, iya dia cowok gue!”
Karina: “Gue gaada hubungan apa2 dengan si bravo kok.”
Clarissa: “ohya, yakin? Kalo lo gaada hubungan apa2 dengan Bravo. Gue minta ama lo Jauhin Bravo! Gue sayang ama Bravo! Dan gue gak mau kehilangan Bravo! Kalo sampe gue kehilangan Bravo dan lo penyebabnya. Gue gak segan2 ngancurin hidup lo!!”
Clarissa pun pergi dari situ. Dan karina terdiam, terpaku, heran dan cemburu. Ia pun kembali ke meja makan tempat mereka ngumpul, Clarissa memberikan perhatian kepada Bravo, tetapi Bravo cuek terhadap Clarissa. Sedangkan Karina hanya terdiam, pandangannya tetap tertuju kepada Bravo. Bravo pun bingung ada apa dengan Karina, kok dia banyak diamnya. Dan pada akhirnya Bravo bertanya kepada Karina.
Bravo: “karina”
Karina: *termenung*
Bravo: “karina”
Karina: *masih termenung*
Bravo: “Kaaaaarrrrrrriiiiiiiinnnnnnaaaaaaaa!!!!!!!!!!”
Karina: *terkejut* “iya bravo, kenapa??? kenapa???? Kok teriak2 gitu manggil aku?”
Bravo: *dengan nada jengkel* “aku udah berkali-kali aku panggil kamu! Tapi kamu termenung aja ,kenapa kamu termenung ada masalah? *dengan nada lembut* kamu ada masalah, ayo cerita!!”
Karina: *jawab dengan teburu2* “gak..!!gak ada apa2 kokk!! Ohya, barusan mama ku sms suruh pulang. Aku pulang dulu yaa.. byeee… yum teman2 kita pulang”
Karina dan teman2 nya pun pulang. Teman2 Bravo juga nyusul pulang. Tersisa Bravo dan Clarissa.
Clarissa: “Bravo sayang, senyum dong!! Jangan masam gitu!!”
Bravo: “kamu bisa gak, gak usah panggil aku sayang?”
Clarissa: “aku masih sayang sama kamu, balikan yukk!! Aku emang pernah salah, aku janji aku bakal memperbaiki nya dan takkan mengulanginya lagi!”
Bravo: *berdiri dan ngomong dengan nada kesal* “ohhh! Setelah lo ngianatin gue, selingkuhi gue, sekarang lo mau kembali lagi! Maaf gue gak bisa kembali ama lo!! Gue udah muak dengan tingkah laku lo!! Dan gue udah punya gebetan baru, gue berusaha mendekati cewek itu sekarang! Jadi jangan ikut campur urusan gue lagi!!”
Clarissa: “ohh.. lo lagi coba deketin cewek ingusan si Karina ya? Hahaha siapapun itu gue bakal gagalin rencana lo! Sebisa gue! Gue bakal buat lo kembali pada gue, dan gue gak bakal biarin lo deketin si karina liat aja!”
Bravo: *menampar wajah Clarissa* “mulut lo di jaga ya!! Jangan ikut campur masalah gue! Jangan coba2 mengancam gue buat dekatin karina! Dan lo, kalo lo apa2in karina, lo bakal berurusan dengan gue!!” *bravo pun pergi meninggalkan karina!*
Clarissa terdiam di tempat duduk tersebut. Kemudian Clarissa mengirim pesan messenger kepada karina.
Woy karina, nih gue Clarissa!
Gue ingetin lo jangan mudah terayu dengan cowok gue! Plis jauhin cowok gue!
Kalo lo sampe jadian ama cowok gue awaasss llooo yaaa!!
**
Bravo kesal sama sang mantan Clarissa, karena Clarissa masih berharap lebih dengan dirinya.
Di sisi lain sekarang Bravo sedih karena Karina tiba2 menjadi cuek luar biasa terhadapnya.
Ia berusaha hubungi karina tetapi karina tidak pernah membalas pesannya.
Dan Ia pun sudah berkali-kali menelfon karina. Tetapi selalu di reject.
Pada suatu hari Bravo pergi ke toko buku, ketika ke toko buku pada akhirnya ia bertemu ama Karina. Dan Karina pun berusaha ngindar, Bravo menarik tangannya.
Bravo: “Karina, kenapa kamu menghindar dariku?”
Karina: “Enggak apa-apa, bravo plis lepaskan tanganku.”
Bravo: “jujur ama aku karina, apa ini semua gara2 Clarissa?”
Karina: “enggak ada sangkut paut dengan Clarissa kok..”
Bravo: “Jujur karina!! Jujur ama aku!!”
Karina: “enggak kok, aku gak mau jadi PHO orang!!”
Bravo: “PHO siapa emang?”
Karina: “Hubungan kamu ama Clarissa.”
Bravo: “hmmm *menghirup nafas dalam2* Karina, aku ama Clarissa itu udah jadi mantan. Kami udah lama putus. Cuma Clarissa dimana2 suka mengaku kalo aku adalah kekasihnya. Aku dan Clarissa putus karena Clarissa selingkuh. Clarissa berkali-kali ngajak aku balikan, tetapi aku gak mau. Karena aku gak mau di selingkuhi untuk yang ke dua kalinya.”
Karina: “ohhh begituu”
Bravo: “Yaa.. Clarissa itu juga resek. Dia selalu gak senang kalo aku deketin cewek lain dan mulai menjelek2an aku. Banyak sudah cewek yang di buat salah paham karena dia.”
Karina: “ooohh”
Bravo: “aku berharap kamu gak terpengaruh dengan kata-kata Clarissa yaa”
Karina: “Yaa bravo, aku lebih percaya sama kamu!”
Bravo: “kamu memang cewek yang baik, karina kamu tau gak maksud aku ajak kamu ngumpul kemarin bersama teman2 ku dan teman2 mu?”
Karina: “supaya aku mengenal teman2 mu dan kita akrab dengan teman 1 sama lain. Supaya makin banyak teman juga.”
Bravo: “iya, terus apa lagi?”
Karina: “yaa.. itu aja!”
Bravo: *memegang kedua tangan karina* “aku ingin mengenalmu lebih dalam. Aku gak hanya ingin kenal dengan dirimu. Aku juga ingin kenal teman2 mu.”
Karina: *bengong*
Bravo: “karina, sebenarnya aku mencintaimu. Aku menyayangimu dengan sepenuh hati, makanya Clarissa rasis dengan kamu. Kamu mau gak menjadi milikku sekarang dan untuk selamanya. Aku pertegas lagi, kamu mau gak menjadi pacarku?”
Karina: *wajah memerah* “aku juga sebenarnya mencintaimu Bravo. Kamu adalah Reza ku yang hilang. Reza adalah mantanku, setelah aku bertemu denganmu, aku merasa hidupku bewarna kembali. Bravo mukamu dan kelakuanmu seperti Reza, bukan berarti aku membanding2 kan kamu ama Reza. Yaa,, aku mau menjadi pacarmu Bravo. Terimakasih sudah hadir dalam hidupku.”
Bravo: “Ohyaaa… wawww I love you Karina”
Karina: “I love you too bravo”
Karya : Kristina Sucilita,
mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untan, Prodi Pendidikan Bahasa dan Seni/Pendidikan Bahasa Mandari