mimbaruntan.com,Untan- Baru-baru ini challenge dari Najwa Shihab tengah marak di sosial media. Tantangan dengan mengunggah foto wisuda yang dibubuhi #WisudaLDR2020 tersebut pada awalnya bertujuan untuk menyemangati mahasiswa yang terpaksa wisudanya harus ditunda karena pandemi Covid-19. Meski begitu, hal ini justru menuai tanggapan yang beragam di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan).
Christina Mety mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2016, merupakan mahasiswa yang wisudanya harus ditunda memberikan tanggapan positif terhadap aksi yang diinisiasi oleh Najwa Shihab tersebut.
“Menurut saya baik, kenapa, karena mereka yang wisudanya tertunda ada sedikit motivasi untuk tetap semangat. Karena bukan kita sendiri yang mengalami masalah seperti ini, semuanya sama,” katanya ketika di wawancarai via WhatsApp, pada Minggu (7/6).
Disisi lain, Almira Nurkusuma, mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2016 ini justru merasa sedih dengan keberadaan challenge tersebut.
“Kami sudah sedih karena tidak dapat melangsungkan wisuda secara langsung akibat pandemi ini, munculnya challenge tersebut justru membuat kami semakin sedih lagi karena melihat orang-orang memposting foto wisuda mereka dengan pakaian toga yang kami idamkan-idamkan kan sejak dulu. Tidak bisa dipungkiri saya justru merasa iri dengan hal tersebut,” tulis Almira saat diwawancarai melalui obrolan WhatsApp, Senin (8/6).
“Alih-alih ingin memotivasi justru yang saya rasakan kebalikannya. Memotivasi boleh saja, tapi tidak dengan memposting foto-fofo momen wisuda yang mungkin tidak bisa kami rasakan akibat pandemi ini. Sedih sekali tidak bisa wisuda tapi kami juga tidak bisa menyalahkan siapa-siapa,” tambahnya.
Adalah Indra Dwi Prasetyo alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang lulus pada tahun 2016 lalu, turut mengikuti challenge tersebut di akun Instagram–nya. Namun alih-alih memposting foto wisudanya, pemilik akun Instagram @indradwiprasetyo ini justru menceritakan pengalamannya tidak ingin diwisuda saat menyelesaikan pendidikan Strata 1.
Postingan ini pun menuai komentar yang positif.
“Wah makasih ya Kak, benar-benar membuka cakrawala berpikir Kak, memberi sudut pandang yang lebih realistis untuk kami yang lulus di 2020 ini Kak,” tulis akun @dy_putri di kolom komentar.
Indra mengatakan alasan dirinya juga mengikuti challenge ini sebab ia ingin membahasnyanya dalam sudut pandang yang berbeda sehingga membuat perspektif menjadi yang luas.
“Pertama Kenapa saya ingin ikut challenge, ya saya pikir it’s gonna viral. Jadi viral dan kita ada satu awwarness yang kita tangkap dari challenge itu, tapi kemudian saya tergelitik untuk membahasnya dalam sudut pandang yang berbeda dan saya hadir dengan sudut pandang yang berbeda agar teman-teman juga bisa melihat perspektif tersebut yang lebih luas. Jadi menurut saya sarjana itu keharusan, namun wisuda itu pilihan tidak perlu kemudian mendebat atau mengharuskan untuk wisuda namun capailah sarjana, itu framework yang saya tawarkan,” jelasnya ketika diwawancarai melalui pesan langsung Instagram, Senin (8/6).
Melihat tanggapan yang beragam dari kalangan mahasiswa, Ia pun turut memberikan komentar.
“Well, tanggapannya seperti apa, macam-macam ya tapi kebanyakan mayoritas kalau misalkan teman-teman baca dikomentar saya, di komentar instagram bisa dibaca bahwa mayoritas setuju dengan apa yang saya sampaikan. Lagi-lagi saya tidak pengen membahas hitam-putih disini saya tidak menyalahkan siapa dan membenarkan siapa. Saya hanya menawarkan perspektif bahwa wisuda bagus namun tidak wisuda juga tidak apa-apa. Saya adalah orang yang kemudian memilih untuk tidak wisuda pada saat itu. Jadi ini hanya masalah perspektif dan tidak ada baik, buruk, benar dan salah,” pungkas Indra.
Penulis: Adfram
Editor : Mara