mimbaruntan.com, Untan – Indonesian Taiwan Education Center in Surabaya (TECSID), mengadakan promosi pendidikan tinggi di Taiwan lewat Pameran Pendidikan Internasional bertajuk ‘Taiwan Higher Education Fair’ dengan diikuti 14 Universitas berasal dari Taiwan, di Auditorium Universitas Tanjungpura (Untan), Senin (26/10).
Rektor Untan, Garuda Wiko, yang hadir dalam acara pembukaan memberikan komentar positif. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai suatu misi ‘Internasionalisasi Mahasiswa’. Garuda Wiko berupaya untuk dapat membuka peluang besar bagi mahasiswa dan fresh graduate dari Untan untuk melanjutkan jenjang pendidikan lebih lanjut di Taiwan. Ia juga berharap agar adanya pertukaran mahasiswa tidak hanya dari Untan ke perguruan tinggi di Taiwan, namun juga dari perguruan tinggi di Taiwan ke Untan.
“Kita berharap bahwa pertukaran mahasiswa itu tidak hanya dari Untan atau di Kalimantan. Tapi juga dari Taiwan ada yang mau ke Untan. Karena itu kita memilihkan prodi-prodi unggulan yang memang memberikan pengetahuan yang dibutuhkan dari luar,” ungkapnya.
Baca Juga: Talawang Kala Kini: Respon Isu Kegelisahan Masyarakat dari Seni Kontemporer
Yinghuei Chen, profesor Asia University sebagai delegasi Taiwan, menggambarkan Indonesia lebih besar populasinya dibanding Taiwan. Menurutnya, hal itu memiliki dampak positif yang besar karena Indonesia dapat menghasilkan pelajar muda dengan jumlah yang banyak, sehingga dapat memberi kontribusi berarti untuk industri dan masyarakat.
“Kita tahu bahwa negara ini memiliki populasi yang sangat besar pelajar mudanya. Jadi kita datang ke sini untuk mengambil pelajar muda untuk industri kita, untuk masyarakat kita,” ungkapnya.
Baca Juga: Iqra: Nasib Badan
Andi Azhar sebagai koordinator lapangan Taiwan Higher Education Fair 2023 dan salah satu lulusan Asia University, melihat potensi yang besar dari Kalimantan Barat seperti Pontianak dan Singkawang. Ia mengaku bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia di Taiwan berasal dari Kalbar.
“Taiwan sendiri, untuk mahasiswa S1, mereka justru semakin sedikit. Jumlah populasi mereka kan kecil, tapi kampusnya banyak. Oleh karena itu, kami memberikan kesempatan untuk mahasiswa pelajar dari Indonesia, SMA-SMA itu, untuk bisa lakukan S1 di Taiwan,” jelasnya.
Andi berharap mahasiswa dapat menjalin jejaring dengan dunia luar, dengan melanjutkan studi di Taiwan. Pengetauan yang didapat di Taiwan diharapkan dapat menjadi sebuah kegunaan untuk perubahan positif pada pendidikan, teknologi, dan masyarakat di Indonesia.
“Dengan mereka melanjutkan studi di Taiwan, kesempatan mereka berjejaring dengan dunia luar sangat besar, mereka bisa mendapatkan ilmu-ilmu yang terbaru. Kita sangat berharap bahwa ini bisa menjadi jalan untuk kemudian memberikan kesempatan besar bagi calon-calon pemimpin kita masa depan,” imbuhnya.
Penulis: Judirho
Editor: Ibnu