Oleh: Nikodemus Niko
Kenapa, engkau kembali membuka lembaran pedih itu?………………
Helai demi helai kenangan itu kini telah tersobeh indah………………
Aku hanya tak ingin menoleh pada lembaran itu lagi…………….
Tapi, aku tak bisa terlepas dari cintamu……….
Cinta yang menyiksa rindu dan perasaan ini…………….
Masih terbayang indah di pelupuk mata ini…………
Saat kau tinggalkan cintaku untuk dirinya……………
Masih terngiang merdu di gendang telinga ini…………….
Saat kau ucapkan kata-kata cinta untuknya……
Hati ini penuh dengan simbahan darah……………
Sakit……………………..
Kini kau telah penuh dengan kebahagiaan……………………
Merayakan kemenangan cintamu dan dirinya………….
Aku harus tersenyum bahagia bersama luka ini………………….
Senyum yang menghujam perasaanku…………….
Aku cukup tersenyum melihat dirimu bahagia………………..
Biarlah cinta ini berakhir tanpa ada yang terluka………………….
Cukup aku……………
Kau kini hadir, kembali menghampiri hidupku………………..
Lalu, bagaimana dengan dirinya?……………….
Kekasih yang kau cintai saat kau tinggalkan aku……………….
Bagaimana dengan perasaannya, saat kau berucap ingin kembali padaku?…………
Dia juga pasti akan merasakan sakit yang pernah aku rasakan…………
Aku sungguh tak akan tega……………..
Ingatlah akan janjimu, yang pernah kau ucap padaku……………..
Aku yakin kau pasti ucapkan kata itu pada dirinya……………
Kau boleh ingkari janji itu padaku, tapi jangan pada dirinya…………
Kau dan dia saling mencintai, sedangkan aku?……………
Mungkin Cuma aku yang terlalu mencintai mu……………….
Sampai saat inipun aku masih belum bisa menggantikan namamu di hati ku………..