Jauh lebih dulu tertata rapi tanpa terisi
Kekosongan itu tak membuat layu meski sepi
Ia tahu kapan harus berpijak hati-hati
Dalam nyala dan redup nyali
Bait-bait di racik untuk mengejar sinar
Meski ia temaram bulan yang kerap di tatap nanar
Bukan bintang yang di kagum binar, bukan burung yang dikagum kicau,
bukan pula mutiara di kagum kilau.
Tanpa harap jalan berkawan
Sendiri pun bisa berlari
Indah memang iming-iming menggenggam nyatanya terlepas adalah bebas
Tuan, jangan lagi tautkan jari, aku bisa sendiri!
Penulis: Marlina Marlin