mimbaruntan.com,Universitas Tanjungpura– Puluhan Mahasiswa yang berasal tergabung dalam Solmadapar, GMNI, PMKRI, dan Bem Untan kembali mendatangi polda kalbar, Tujuan kedatangan mahasiswa untuk menyampaikan tuntutan mengenai pemukulan yang dilakukan aparat kepolisisan kepada mahasiswa ketika berdemo di depan kantor DPRD Provinsi Kalbar. Setelah beberapa jam mahasiswa berorasi dan bernegosiasi dengan perwakilan Kapolda Kalbar maka dilakukan jalan tengah dengan berdiskusi dan beraudiensi antara perwakilan polda dengan mahasiswa di aula Mapolda Kalimantan Barat pada rabu siang (1/10). Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyampaikan tuntutan mahasiswa dan mendengarkan penjelasan serta melihat transparansi polisi terhadap kasus pemukulan kepada mahasiswa yang dilakukan oleh aparat kepolisian kalimantan barat. “kami hanya perlu transparasi penyidikan kasus tersebut, dan kami meminta kepada kapolda harus bersikap tegas dan memberikan sanksi yang seberat-beratnya” ungkap salah satu mahasiswa.
Sangat disayangkan sekali lanjutnya kemarin kapolresta pernah berjanji kepada mahasiswa solmadapar yang menggelar unjuk rasa peringatan Hari pendidikan Nasioanal untuk menjamin tidak ada lagi pemukulan aparat kepolisian, namun sekarang masih saja hal itu terjadi terjadi.
Dalam pertemuan tersebut Joko Irianto selaku perwakilan Kapolda Kalbar juga memberikan penegasan bahwa jika terbukti anggota melakukan pemukulan maka akan di berikan sanksi. “jika memang terbukti anggota yang melakukan pemukulan dan tidak sesuai prosedur yang berlaku maka anggota tersebut akan di berikan sanksi dan akan kami informasikan dengan adek mahasiswa” ungkap Joko Irianto.
Dia juga menjelaskan untuk saat ini sudah ada pembentukan tim investigasi yang mana juga melibatkan beberapa mahasiswa perwakilan dari HMI yang akan mengontrol kasus tersebut.
REPORTER : RIKO SAPUTRA