Fitra : Kita Akan Ajak Seluruh Elemen Universitas Duduk Bersama Memajukan Arboretum
Mimbaruntan.com, Pontianak—Fitra Alahani, Ketua Arboretum Slyva Indonesia P.C Untan sekaligus ketua (Badan Eklusif Mahasiswa) BEM Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (Untan), Pontianak, mengatakan bahwa pihak Aboretum akan terus berusaha membawa nama Aboretum ke kancah nasional. ”Kita akan mencoba untuk membuat kerjasama dengan pihak fakultas kehutanan dan pihak universitas untuk skala internasional,” ungkap Fitra. Kamis, (31/10).
Menurut Fitra, rencana ini sebenarnya bukan hanya dari pihak arboretum saja. Namun, pihak fakultas kehutanan juga sudah berencana untuk hal ini. “Jadi kenapa tidak kita satukan saja pikiran membawa nama arboretum ke kancah intenasional,” tambah Fitra.
Menurut Fitra, untuk go internasional ini telah mereka laksanakan sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, kali ini mereka akan mencoba lebih memantapakannya lagi dengan cara membangun kerjasama dengan segala pihak di universitas. “Pada tahun sebelumnya juga kita kedatangan tamu dari Prancis, Jepang dan banyak lagi,” tambah Fitra.
Saat dipinta keterangan perihal isu arboretum yang ingin di ambil alih oleh pihak universitas, Fitra mengaku tidak tahu menahu tentang hal tersebut. Mereka hanya mengakui bahwa pihak arboretum hanya ingin mengadakan kerja sama dengan pihak universitas. “Jika diambil pun kita akan pertahankan, sudah 30 tahun diurus mahasiswa, masak mau dikasihkan,” tegas Fitra.
Koleksi Arboretum Slyva Indonesia P.C Untan
Luas Arboretum Slyva sekitar 3,2 Hektar rupanya menyimpan banyak koleksi. Menurut Fitra, ada 214 jenis tanaman yang ada di arboretum. Semua tanaman tersebut adalah tanaman endemik yang ada di Kalimantan Barat diantaranya ada Belian, Meranti, tengkawang, ramin dll.
“Kita ada 50 serangga, 83 jenis anggrek dan Manggrove,” tambah Fitra.
Menurut Fitra, sesuai tujuan dibangunnya Arboretum ini adalah sebagai wajah hutan Kalbar, mereka mencoba untuk mengisi Arboretum dengan macam-macam tumbuhan dan satwa endemik Kalbar. Ketika orang ingin melihat tumbuhan-tumbuhan yang hanya ada di Kapuas Hulu tidaklah harus susah-susah datang ke Kapuas Hulu. “Tanaman mangrove yang ada di Malayasia pun tumbuh di sini,” tambah Fitra.
Menurut Fitra, mereka juga sering menerima binatang dan tumbuhan-tumbuhan dari masyarkat. Jika mereka tidak mampu menampungnya, mereka menyerahkan binatang atau tumbuhan tersebut ke pihak berwajib. “Kemarin ada yang mau melepaskan beberapa ekor-ekor kura-kura, katak, dan lele di sini,” pungkas Fitra.