mimbaruntan.com, Untan— Setelah Jokowi-JK resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat (AMKB) terus menerus megadakan aksi untuk memprotes dan berunjuk rasa menentang tegas kenaikan harga BBM di bundaran Digulist Untan (18/11).
Edi selaku Kordinator Lapangan (Korlap) FMN menilai, kenaikan BBM yang dilakukan sebelah pihak pimpinan Jokowi-JK adalah wujud nyata bahwa Indonesia bukan negara demokrasi seutuhnya, tetapi demokrasi palsu. “Menyikapi daripada kenaikan harga BBM yang dilakukan sebelah pihak pimpinan Jokowi-JK dan itu nyata sebagai wujud bahwa Indonesia saat ini bukan negara demokrasi seutuhnya, tetapi demokrasi palsu,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Irham, Ketua Cabang PMII Pontianak. Aksi ini sebagai bentuk penolakan terhadap naiknya BBM oleh pimpinan Jokowi-JK dan meminta agar ada solusi yang lain.“Kita meminta ada solusi yang lain, jangan naikkan harga BBM” pintanya.
Mereka semua berharap, seluruh aspirasi mereka di dengar pihak atasan dan elit-elit politik di Indonesia agar mencarikan solusi lain, selain menaikkan harga BBM.Aksi yang diikuti oleh FMN, KAMMI, Bem Untan, Solmadapar dan BEM IKIP-PGRI Pontianak seluruhnya berlangsung damai.
Reporter Septi