mimbaruntan.com, Untan—Diam-diam Untan juga mengikuti program pertukaran mahasiswa, yang diberi nama Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata), program ini digagas oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia (MRPTNI). Program ini ternyata minim sosialisasi ke mahasiswa Untan.
Hal tersebut diakui oleh Mansyur, Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Untan, ia berdalih minimnya sosialisasi karena baru pertama kali ditangani. “Tidak seorang pun di Untan tahu adanya program Permata karena untuk pertama kalinya saya menangani program ini. Surat yang turun tidak ada pedoman sedikit pun. Pelaksanaan ini tiba-tiba,” ujarnya, Selasa (5/1).
Mansyur juga menjelaskan, pemberitahuan surat mengenai program Permata pernah terjadi namun tidak ada pedoman, hanya terdapat persyaratan.
“Pada awal tahun 2015 surat yang datang dari Dikti hanya khusus untuk Fakultas pertanian. dan masuk surat tersebar ke Pembantu Rektor I dan kepala BAAK waktu itu zamannya Pak Abu Bakar. Dalam surat tersebut hanya ada permintaan Program Studi apa yang diminta dan seperti IPK 3.0 serta semester 5. Setelah surat itu di jawab dan di kirim kembali, namun tidak ada balasan,1 tahun surat itu masuk 1 baru pelaksanaannya, tiba-tiba anak-anak dari Unpad dan Unpati datang ke Untan,” jelasnya.
Sementara itu Pembantu Rektor (Purek) IV, mengaku juga tidak banyak tahu tentang program ini, karena program Permata berkaitan dengan program Purek sebelumnya. “Kebetulan program itu dilaksanakan saat saya belum menjabat, tapi yang jelas kita kirim ke Unpad (Universitas Padjajran dan Unpati (Universitas Pattimura), ” ungkap Arkanudin, Jum’at (15/1).
Ia menjelaskan bahwa ada tahapan-tahapan yang harus dilalui mahasiswa untuk mengikuti program ini, namun Untan tidak dapat melakukan hal tersebut lantaran minimnya waktu yang diberikan.
“Persiapan sudah lama ada, cuma karena masing-masing universitas itu berbeda star kuliahnya, jadi pas di sana mereka minta kepada kita, mereka sudah kuliah, tapi kemudian juga mereka di sana minta kita, kita belum kuliah, sehingga apa yang menjadi prosedur itu, sudah kita lewati karena kita mengejar durasi,” katanya.
“Sebenarnya ada tahapan-tahapan menjaring kita untuk sosialisasi ke fakultas dulu, menjaring mahasiswa bukan asal tangkap, penyeleksian kita serahkan ke fakultas, untan ini kan hanya mengirim, fakultas yang berwenang,” timpalnya.
Penulis: Titin, Cindy, Fitri
Editor: Irvan