Mimbaruntan.com, Pontianak––Dalam sebuah pidato yang berjudul Jas Merah presiden pertama republik indonesia, Ir. Soekarno mengingatkan kepada kita agar jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Karena sejarah mengingatkan siapa kita sebenarnya. Ada banyak cara untuk mengingat sejarah. Satu diantaranya anda dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti museum. Anda dapat mengajak keluarga berekreasi sambil mengenal sejarah disini.
bagi anda yang sedang berada di Kota Pontianak kami merekomendasikan anda untuk mengunjungi museum Provinsi Kalimantan Barat. Pernahlah anda berkunjung ke museum yang terletak Jl. Achmad Yani Pontianak ini sebelumnya? atau mungkin anda adalah satu diantara orang yang belum pernah mengunjungi Museum Provinsi Kalimantan Barat. Bahkan anda baru pertama kali mendengar kalau Kalimantan Barat mempunyai sebuah museum.
Museum Provinsi Kalimantan Barat dirintis sejak tahun 1974 dan secara resmi dibuka untuk umum pada tanggal 4 Oktober 1983. Hingga saat ini museum Kalimantan Barat telah memiliki berbagai macam koleksi yang tersimpan di Gedung Pameran tetap. Koleksi-koleksi ini berada dalam ruang-ruang terpisah.
Pertama adalah Ruang Pengenalan, di ruang pengenalan ini anda akan disuguhi berbagai macam koleksi yang bersumber dari penemuan-penemuan yang ada di Kalimantan Barat. Ruang pengenalan ini memiliki koleksi Geologika / Geografika yang menggambarkan secara umum keberagaman flora dan fauna Kalimantan Barat. Kemudian koleksi Biologika yang berisi temuan bebatuan. Koleksi Arkeologika yang berisi temuan-temuan Arkeologi di Kalimantan Barat, satu diantara koleksi Arkeologika yaitu nekara yang ditemukan di Bukit Selindung kabupaten Sambas pada tahun 1991. Nekara ini diperkirakan berasal dari kebudayaan donsen di Vietnam (2500 tahun yang lalu). Koleksi lain yaitu koleksi Historika serta koleksi Numismatika dan Heraldika. Koleksi cap / setempel Kesultanan Pontianak merupakan satu diantara koleksi Numismatika dan Heraldika.
Setelah ruang pengenalan, anda akan memasuki ruang Budaya Kalimantan Barat yang mencangkup 7 unsur kebudayaan bebeda yang berasal dari 3 suku berbeda (Dayak, Melayu, Tionghoa) yang telah mendiami wilayah Kalimantan Barat sejak lama. 7 unsur kebudataan tersebut adalah unsur religi dan upacara kebudayaan, unsur mata pencarian penduduk, unsur organisasi kemasyarakatan, unsur teknologi dan peralatan, unsur pengetahuan, serta unsur Kesenian dan unsur bahasa. Peralatan tenun songket, peralatan upacara kematian dan khitanan merupakan beberapa koleksi yang ada di ruang Budaya Kalimantan Barat.
Ruang terakhir adalah ruang keramik yang berisi koleksi keramik lokal dan keramik asing. Kramik-kramik ini berasal dari kebudayaan jepang dan belanda yang dibawa saat menjajah bangsa indonesia. Ada pula keramik dari dinasti Ming yang dibawa pedagang-pedagang cina pada masa lalu.
Selain menampilkan koleksi di Gedung Pameran Tetap. Museum Kalimantan Barat juga menampilkan koleksi di Plaza Museum. Di sini anda dapat melihat koleksi replika batu pait dan koleksi miniatur : miniatur rumah lanting, dangau, perahu lancang kuning, perahu tembe dan masih banyak lagi.
Nah bagi anda yang belum memiliki kesempatan untuk berkeliling Kalimantan Barat. Tidak ada salahnya jika anda mengunjungi museum Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan miniatur dari Provinsi Kalimantan Barat. Museum ini dibuka setiap hari kerja dari jam 08.00 – 15.00 WIB, terkecuali untuk hari Senin tutup. Untuk hari Sabtu, Minggu dan Libur Nasional museum ini tetap dibuka untuk umum mulai dari jam 08.00 – 14.00 WIB. Tarif masukpun sangat murah, anda hanya perlu merogoh kocek Rp 700 hingga Rp 1000 perorang.
Jadi tunggu apa lagi? Segera kunjungi Museum Kalimantan Barat.