mimbaruntan.com, Untan – Mengacu pada kejadian tahun 2015, saat kebakaran hutan yang terjadi di Pulau Kalimantan dan Sumatera berdampak buruk bagi negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Indonesia, Bambang P.S. Brodjonegoro, mengajak seluruh masyarakat untuk lebih memperhatikan pengelolaan lahan gambut yang sering menjadi masalah.
“Pengelolaan lahan gambut harus dijaga, dikelola dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat, agar kejadian tahun 2015 yang berdampak buruk hingga ke Negara Malaysia dan Singapura tidak terulang kembali, karena lahan gambut di satu sisi sering dianggap menjadi problem,” tuturnya.
Baca Juga: Kerajinan Hasil Hutan Bukan Kayu dari Kayong Utara Dipamerkan
Hal ini disampaikannya pada kegiatan Kick Off Meeting program kerjasama Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (Untan) dengan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) serta Kementerian PPN/Bappenas digelar pada hari Jumat, 7 September 2018, bertempat di Hotel Ibis Pontianak City Center.
Dalam pertemuan tersebut, Bambang menambahkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap upaya perlindungan lahan gambut dinilai kurang, sebab untuk mengurangi kebakaran hutan, tidak hanya dengan cara memadamkan api jika terjadi kebakaran saja, namun juga harus mencari akar dari permasalahan. “Mungkin juga karena masyarakat tidak memahami bahwa melakukan pembukaan lahan baru dengan membakar itu, akibatnya tidak hanya kebakaran yang ada di lahan yang ingin dibuka saja, namun juga bisa menyebar kemana-mana,” tambahnya.
Ia berharap kepada masyarakat, dengan adanya pemberian edukasi mengenai pemanfaatan lahan gambut dan risiko dari memakai lahan gambut hingga mengelola lahan gambut dengan baik dapat mencegah terjadinya kebakaran.
“Yang pertama, harus ada edukasi kepada masyarakatnya, bagaimana memanfaatkan lahan gambut dan apa risiko dari memakai lahan gambut. Kedua, mereka bisa mengelola lahan dengan tidak hanya mencegah terjadinya kebakaran, tetapi juga memelihara sehingga lahan tersebut bisa menjadi sumber mata pencaharian, terutama pada aktivitas pertanian,” pungkasnya.
Baca Juga: Daniel Johan: 90 Persen Penduduk Kalimantan Barat Bekerja Sebagai Petani
Pernyataan serupa juga dinyatakan oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji yang turut hadir pada kegiatan tersebut. Menurutnya, langkah awal dari Pemerintah Kalbar adalah memberikan edukasi kepada masyarakat jika ingin memanfaatkan lahan gambut dengan baik.
“Kita berikan edukasi, bahwa membuka lahan terutama pada lahan gambut tidak berarti harus dibakar jika ingin dimanfaatkan. Selain itu, menyampaikan kepada masyarakat untuk memilih tanaman-tanaman yang cocok di lahan gambut. Jika edukasinya baik, petaninya akan sejahtera,” katanya.
Penulis : Nurul R. Maulidia
Editor : Aris Munandar