mimbaruntan.com, UNTAN—Pengalihan beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM)/Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) untuk pembangunan Science and Technology Park (STP), yang diperintahkan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang disampaikan melalui surat edaran pada tanggal 26 januari 2015 dinilai kurang tepat oleh kepala bagian kemahasiswaan Universitas Tanjungpura, Ishak, ia sangat menyayangkan hal ini terjadi mengingat banyak sekali mahasiswa Untan yang membutuhkan beasiswa tersebut.
“Mestinya kita mengharapkan beasiswa itu kalau memang dialihkan untuk kebijakan dana kesana(Scien and Technology Park) ya mungkin alokasinye diturunkan. dak musti drop langsung seperti itu,” ungkapnya (12/2).
“Saya rasa sangat disayangkan karena banyak mahasiswa di Untan ini memerlukan sekali beasiswa itu,” tambahnya.
Dalam surat tersebut dikatakan bahwa Dikti mendistribusikan beasisiwa BBM/PPA hanya 50.000 mahasiswa untuk perguruan tinggi swasta dengan harapan Kemenristek memperoleh dana APBNP untuk menambah alokasi dana beasiswa BBM/PPA bagi mahasiswa perguruan tinggi negeri. Namun lanjut surat tersebut ternyata tambahan APBNP dialokasikan untuk pembangunan STP.
Dipenutup surat tersebut Dikti mendorong disetiap perguruan tinggi untuk menjalin kerjasama dengan intansi perusahaan agar dapat memberikan beasiswa kepada mahasisswa yang berprestasi dibidang akademik[.]
Reporter: Evan, Marna Ideal
Editor: Irvan